Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gencar Akuisisi, Triniti Bidik "Land Bank" 500 Hektar dalam Dua Tahun

Kompas.com - 18/07/2022, 12:28 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perintis Triniti Properti Tbk akan terus melakukan belanja lahan melalui mekanisme akuisisi dan juga kerja sama atau kolaborasi dengan berbagai pihak.

Presiden Direktur PT Perintis Triniti Properti Tbk Ishak Chandra mengungkapkan hal ini saat menjawab pertanyaan Kompas.com, Senin (18/7/2022).

"Karena lahan adalah bahan baku utama yang mendukung pertumbuhan positif Perseroan untuk terus dapat membangun dan mengembangkan produk properti," ujar Ishak.

Perseroan tengah mengincar lahan-lahan yang ada di Bandung, Lampung, Semarang, dan sejumlah kota-kota besar lainnya di Indonesia, guna mendukung target koleksi cadangan lahan (land bank) seluas 500 hektar dalam dua tahun ke depan.

Baca juga: Menilik Rencana Pengembangan Kawasan Wisata Tana Mori di NTT

Saat ini, cadangan lahan Perseroan tersebar di Tangerang (Banten), Batam (Kepulauan Riau), Sentul (Jawa Barat), Lampung, dan Tana Mori-Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur).

Sementara hingga Semester I-2022, Perseroan mencatatkan marketing sales senilai Rp 382,05 miliar atau meningkat 22,13 persen dari tahun sebelumnya.

Proyek Sequoia Hills merupakan kontributor utama bagi marketing sales Perseroan, yakni sebesar 39,06 persen atau Rp 149,2 miliar.

Sementara, total aset Perseroan per Maret 2022 tercatat sebesar Rp 1,99 triliun, lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Desember 2021 yaitu Rp 1,87 triliun.

Adapun total liabilitas dan ekuitas Perseroan, masing-masing sebesar Rp 1,39 triliun dan Rp 592 miliar.

Sedangkan pendapatan Perseroan per 31 Maret 2022 tercatat sebesar Rp 566 juta, yang berasal dari pendapatan jasa dan pemasaran.

Perseroan belum dapat membukukan pendapatan sejak tahun 2020 dikarenakan implementasi PSAK 72, padahal sejak tahun 2020 hingga 31 Maret 2022 total marketing sales Perseroan sebesar Rp 797 miliar.

Tana Mori

Tana Mori merupakan proyek terbesar Perseroan dengan estimasi gross development value (GDV) senilai Rp 10 triliun. 

Perseroan telah menandatangani perjanjian kerjasama dengan PT Tanamori Makmur Indonesia dan PT Manggarai Anugerah Indonesia untuk melakukan pengembangan proyek ini.

Menempati lahan seluas 246 hektar, Tana Mori difokuskan menjadi kawasan pariwisata kelas dunia. Hal ini menyusul penetapan Labuan Bajo sebagai salah satu destinasi pariwisata prioritas.

Perseroan bertindak sebagai master developer yang akan mengajak para investor untuk bersama-sama mengembangkan Tana Mori.

"Oleh karena itu, kami berharap proyek ini segera mendapatkan status Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata, dan diumumkan sebagai proyek pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif di acara KTT G20 mendatang," imbuh Ishak.

Pengembangan proyek terbagi dalam dua tahap. Pertama, adalah pengembangan seluas 87 hektar sementara fase pengembangan kedua seluas 159 hektar.

Progres proyek hingga saat ini adalah pengembangan infrastruktur dasar, dan sejumlah fasilitas meeting, incentives, convention, exhibition (MICE) yang ditargetkan dapat segera digunakan untuk mendukung perhelatan KTT G20 dan juga ASEAN Summit 2023.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com