JAKARTA, KOMPAS.com - Biasanya pengerjaan konstruksi besar seperti bendungan membutuhkan banyak tenaga kerja.
Namun hal tersebut tidak akan dijumpai dalam pengerjaan bendungan Yangqu di Dataran Tinggi Tibet, China.
Seperti dikutip dari South China Morning Post, pengerjaan bendungan ini akan menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligent (AI).
Dalam prosesnya, konstruksi bendungan akan dibagi tahap demi tahap dengan teknologi cetak 3 dimensi (3D).
Baca juga: Kian Populer, Rumah Cetak 3D dari Beton Asli Dibangun di Oman
Uniknya, proses pembangunan akan melibatkan robot berupa ekskavator, truk, buldoser, pavers, dan roller yang tak berawak. Semuanya dikendalikan oleh kecerdesan buatan.
Menurut ilmuwan utama proyek tersebut Liu Tianyun, konstruksi bendungan konvensional dan hasil dari pencetakan 3D sangat mirip.
Setelah bertahun-tahun pengujian pengembangan, teknologi cetak 3D untuk infrastruktur besar telah dirasa cukup matang untuk aplikasi seara masal.
“Teknologi ini akan membebaskan manusia dari tugas berat, pekerjaan berulang dan berbahaya," kata Liu.
Liu dan timnya menemukan ide untuk mencetak proyek pembangunan skala besar sekitar 10 tahun yang lalu.
Setelah komputer membagi konstruksi bendungan dalam beberapa lapisan, kecerdasan buatan di jantung proyek akan menugaskan tim robot untuk menambahkan lapisan demi lapisan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Ekskavator tak berawak akan dapat mengidentifikasi dan memuat material dari tempat penimbunan ke armada truk otomatis.
Baca juga: Oscar, Robot Cerdas yang Bisa Bantu Cari Jalan di Singapura
Mengikuti rute yang dioptimalkan, truk tersebut akan mengirimkan material ke lokasi yang tepat, waktu yang tepat, untuk ditempatkan oleh robot buldoser. Paver kemudian akan mengubahnya menjadi lapisan struktur bendungan.
Rol otomatis kemudian akanmenekan lapisan tambahan yang diletakan oleh paver hingga benar-benar padat dan kencang.
Di dalam lapisan konstruksi juga diletakan sensor yang telah dilengkapi dengan kecerdasan buatan untuk memantau kualitas bangunan dengan menganalisis getaran tanah dan data lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.