Aset SCG di Indonesia Naik 14 Persen, Total Capai Rp 51,18 Triliun

JAKARTA, KOMPAS.com - SCG memperoleh kenaikan aset di Indonesia sebesar 14 persen secara year-on-year (yoy) atau tahunan.

Presiden dan CEO SCG Roongrote Rangsiyopash mengatakan, total aset perusahaan di Indonesia mencapai 3,57 miliar dollar AS atau mencapai Rp 51,18 triliun.

"Terutama dari investasi bisnis kimia di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk atau CAP," terangnya dalam rilis, Sabtu (14/5/2022).

Sementara untuk pendapatan dari penjualan Kuarta-I 2022 tercatat senilai 433 juta dollar AS atau setara Rp 6,21 triliun.

Kondisi ini naik hingga 18 persen secara tahunan, terutama dari unit bisnis kemasan atau SCGP (yang didominasi oleh FajarPaper dan Intan Group) dan penjualan ekspor dari Thailand.

Roongrote menuturkan, SCG secara konsisten menerapkan kerangka Environmental, Social, dan Governance (ESG) dan ekonomi sirkular.

Ini dilakukan untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan melalui proyek reinvented toilet.

"Sebuah inisiatif lingkungan untuk pengelolaan air limbah rumah tangga," tambah Roongrote.

Baca juga: Praktis Digunakan, SCG Mortar dan Beton Instan Resmi Masuk Pasar

Pada 29 Maret 2022, SCG resmi menyerahkan fasilitas tersebut kepada masyarakat Pasirluyu, Bandung, Jawa Barat.

Ini juga sekaligus menandakan suksesnya pelaksanaan proyek reinvented toilet pertama di Indonesia.

SCG juga kembali menggelar program Beasiswa Sharing the Dream yang telah digelar selama 10 tahun. Kali ini untuk 480 siswa SMA dan 13 mahasiswa S1.

Melalui tema “Bakti untuk Lingkunganku”, program ini menjadi wadah yang menggabungkan aktivitas generasi muda dan ESG.

Adapun pendaftarannya dibuka dari 11 April 2022 hingga 8 Mei 2022 untuk kategori SMA dan 15 Mei 2022 untuk kategori S1.

Sebelumnya, SCG mengangkat Warit Jintanawan sebagai Country Director SCG di Indonesia pada 1 April 2022.

Sebagai Country Director, Warit akan memimpin keseluruhan bisnis SCG di Indonesia untuk tiga unit bisnis yaitu Cement-Building Materials (CBM) untuk bisnis semen dan bahan bangunan.

Kemudian, Chemical untuk bisnis bahan kimia, dan Packaging untuk bisnis kemasan yang meliputi 36 perusahaan.