Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

29,87 Kilometer Jalan Lintas Timur Sumatera Diperbaiki Lewat KPBU, Begini Progresnya

Kompas.com - 16/04/2022, 15:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Preservasi Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera di Provinsi Sumatera Selatan sepanjang 29,87 kilometer dilaksanakan melalui skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU)

Skema ini merupakan terobosan baru dalam penyelenggaraan jalan nasional atau jalan non-tol sebagai upaya mencari alternatif pembiayaan infrastruktur dengan tidak membebani APBN.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan pekerjaan preservasi jalan melalui skema KPBU merupakan upaya inovasi untuk meningkatkan kualitas layanan jalan nasional.

Dengan demikian, konektivitas antar pusat pertumbuhan ekonomi seperti kawasan industri dan wisata di berbagai daerah dapat ditingkatkan.

Baca juga: Mudik ke Pulau Sumatera Lewat Tol? Catat Lokasi 25 Rest Area-nya

"Tidak hanya jalan tol, jalan nasional juga kita cek karena perannya juga penting sebagai jalur logistik. Jalan Lintas Timur ini sekitar 30 kilometer sedang kita perbaiki dan ditata lagi untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan penggunanya," kata Basuki dalam keterangannya, Sabtu (165/04/2022).

Adapun lingkup utama proyek KPBU ini adalah melaksanakan preservasi Jalan Nasional Lintas Timur (Jalintim) Sumatera sepanjang 29,87 kilometer meliputi ruas Jalan Srijaya Raya 6,30 kilometer, dan Jalan Mayjen Yusuf Singadekane 5,2 kilometer.

Kemudian Jalan Letjen H. alamsyah Ratu Perwiranegara 3,15 kilometer, Jalan Soekarno-Hatta 8,32 kilometer, Jalan Akses Terminal Alang-alang Lebar 4 kilometer dan Jalan Sultan mahmud Badarudin II sepanjang 2,9 kilometer.

Tercatat hingga 26 April 2022,progres konstruksi pekerjaan preservasi keseluruhan mencapai 40,7 persen. 

Preservasi Jalintim Sumatera Selatan ini diharapkan dapat mempersingkat waktu tempuh kendaraan akibat kondisi jalan yang baik serta mempengaruhi pertumbuhan perekonomian wilayah dan menjaga inflasi.

Jika jalan rusak, biaya logistik menjadi lebih mahal dan berpengaruh pada inflasi.

"Jalan ini menghubungkan Palembang hingga Jambi, mudah-mudahan dapat melayani secara maksimal untuk arus mudik Lebaran tahun ini," tutur Basuki.

Selain preservasi jalan, proyek KPBU ini juga mencakup rehabilitasi dan penggantian 14 jembatan dengan total panjang bentang 2,57 kilometer.

Rinciannya adalah 8 jembatan di ruas Jalan Srijaya Raya yakni Jembatan Air Waru A sepanjang 16 meter, Air Waru B (13 meter), Air Kenangan A (6 meter), Air Kenangan B (7 meter), Air Ibul Besar A (27,7 meter), Air Ibul Besar B (29,5 meter), Air Rosa A (28,1 meter), dan Air Rosa B (29,6 meter).

Lalu, sebanyak 4 jembatan di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane yakni Jembatan Air Keramasan Lama (613 meter), Air Keramasan Baru (540 meter), Air Musi Lama (534,6 meter), dan Air Musi Baru (697,8 meter); sebanyak 2 jembatan di Jalan Soekarno Hatta yakni Sekanak VI A (16,6 meter) dan Sekanak VI B (16, 8 meter).

Proyek ini juga meliputi bangunan pendukungnya seperti Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) atau jembatan timbang dengan total luas lahan 41.900 meter persegi.

Terdapat 2 titik UPPKB berada di Jalan Mayjen Yusuf Singadekane seluas 20.000 meter persegi dan di jalan Batas Palembang-Betung seluas 21.900 meter persegi.

Proyek KPBU ini di bawah tanggungjawab Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumsel, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Jalintim Adhi-Abipraya.

Kegiatan ini memiliki masa konsesi 15 tahun yang terdiri dari 3 tahun masa konstruksi dan 12 tahun masa layanan dengan biaya investasi sebesar Rp 982,4 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com