JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai tempat ibadah umat Islam, masjid kerap dibangun dengan mengusung desain unik dan menerapkan teknologi canggih.
Adapun tujuan utama rancangan ini adalah untuk membuat jemaah masjid merasa nyaman dan aman ketika sedang beribadah.
Bahkan, terdapat sebuah masjid di Sumatera Barat yang dibangun dengan kemampuan menahan gempa hingga 10 magnitudo.
Adalah Masjid Raya Sumatera Barat yang mulai dibangun pada 21 Desember 2007 dengan konstruksi tahan gempa.
Pengerjaannya kala itu dilakukan dalam beberapa tahap karena hanya mengandalkan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Sumatera Barat.
Baca juga: Tahukah Anda, Masjid Terbesar di Asia Tenggara Ada di Indonesia?
Masjid Raya Sumatera Barat berlokasi di Jalan Khatib Sulaiman dan Jalan Ahmad Dahlan, Kota Padang.
Dibangun di atas lahan seluas 40.343 meter persegi, Masjid Raya Sumatera Barat disebut mampu menampung 20.000 jemaah.
Tak seperti bentuk masjid pada umumya, Masjid Raya Sumatera Barat memiliki desain atap segi empat dengan tiap sudut menjulang ke langit, persis seperti Rumah Gadang.
Desain tersebut mencerminkan empat sudut kain yang digunakan oleh empat khalifah untuk memindahkan batu Hajar Aswad.
Baca juga: Kenapa Ruangan Masjid Terasa Sejuk?
Tidak cukup memiliki dua nama unik, masjid ini juga mendapat julukan Masjid Seribu Pintu karena banyaknya jumlah pintu yang dimiliki.
Masjid ini juga memiliki menara yang bercorak seperti Masjid Nabawi di Kota Madinah, Arab Saudi.
Melalui keunikan desainnya, Masjid Raya Sumatera Barat berhasil memenangi penghargaan Abdullatif Al Fozan Award (AFAMA) pada Desember 2021.
Kemenangan tersebut diumumkan dalam sebuah upacara di Madinah, Arab Saudi, Senin (20/12/2021).
Penghargaan Abdullatif Al Fozan untuk arsitektur masjid membahas ide-ide baru untuk desain masjid di seluruh dunia serta mendorong inovasi dalam perencanaan, desain, dan teknologi yang dapat membentuk identitas arsitektur masjid pada abad 21.
Di masjid ini, Anda juga akan melihat unsur budaya khas Minang pada atap dan corak ukiran Minangkabau di dinding-dindingnya.
Dari laman resmi Instagram Abdullatif Al Fozan Award, dikatakan desain atap dan dinding yang terbuka disebut mampu membawa angin masuk ke dalam masjid.
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut memberikan dukungannya melalui penataan kawasan di sekitar masjid, meliputi penataan lapangan parkir, taman, plaza utama, trotar, jalan, drainase, dan gerbang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.