Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Bendungan Mbay di NTT, Ditargetkan Rampung 2024

Kompas.com - 06/03/2022, 10:30 WIB
Aisyah Sekar Ayu Maharani,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Pemerintah lewat proyek strategis nasional (PSN) terus menggenjot pembangunan sejumlah infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini mencakup pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tujuan pembangunan Bendungan Mbay adalah untuk mendukung program ketahanan pangan dan meningkatkan tampungan air di NTT.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah jika dibandingkan dengan daerah lain.

Bendungan Mbay akan dikerjakan dari tahun 2021 hingga 2024 dengan anggaran Rp 1,915 triliun dan terbagi menjadi dua paket pekerjaan.

Paket I dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk–Bumi Indah KSO dengan progres fisik yang baru mencapai 2,21 persen.

Baca juga: Huntap Warga Terdampak Bencana di NTT dan NTB Mulai Diserahkan

Sedangkan paket II digarap oleh PT Brantas Abipraya dengan proges fisik sebesar 0,83 persen. Bendungan ini disupervisi oleh PT Indra Karya–Rancang Semesta–Sabana (KSO).

Rencananya, Bendungan Mbay akan memiliki volume tampungan total sekitar 51,74 meter kubik dengan luas genangan sebesar 499,44 hektar.

Adapun konstruksi bendungan akan didesain setinggi 48 meter, lebar 12 meter dan panjang 436 meter. Bendungan ini akan didesain dengan tipe zonal dengan inti tegak.

Bendungan Mbay nantinya akan menghasilkan air baku sekitar 0,21 meter kubik per detik dan memberikan manfaat irigasi terhadap 5.899 hektar lahan pertanian.

“Pembangunan bendungan juga harus diikuti oleh pembangunan jaringan irigasinya. Dengan demikian bendungan yang dibangun dengan biaya besar dapat bermanfaat karena airnya dipastikan mengalir sampai ke sawah-sawah milik petani,” ujar Menteri Basuki.

Baca juga: Bendungan Rotiklot Jadi Sumber Air Irigasi Food Estate di NTT

Terkait hal ini, Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) NTT II Agus Sosiawan mengatakan, pembangunan Bendungan Mbay telah melalui proses yang panjang.

Feasibility study dilakukan pada 1999-2000, kemudian dilanjutkan dengan detail desain pada 2001-2002 dan 2016. Land Acquisition and Resettlement Action Plan (LARAP) dan AMDAL dilakukan pada 2018,” jelas Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com