Menakar Pertumbuhan Kota Bandung jika BIUTR dan Tol Getaci Tersambung

 JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) sepanjang 206,65 kilometer akan dimulai pada akhir tahun 2022.

Jika kelak rampung dan beroperasi, Jalan Tol Getaci ini akan menjadi yang terpanjang di Indonesia dengan anggaran jumbo mencapai Rp 56,20 triliun.

Direktur Utama PT Jasamarga Gedebage Cilacap (JGC) Jo Mancelly mengatakan Jalan Tol Getaci nantinya tersambung dengan Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) atau Jalan Tol Dalam Kota Bandung yang sudah direncanakan.

Dengan dibangunnya kedua jalan tol tersebut jelas akan semakin memberikan kemudakan dan meningkatkan mobilitas masyarakat terutama dari Jakarta ke Kota Bandung dan daerah-daerah sekitarnya.  

Lalu, bagaimana perkembangan Kota Bandung dan kawasan sekitarnya jika BIUTR dan Tol Getaci tersambung?

Baca juga: 7 Fakta Getaci, Bakal Tol Terpanjang di Indonesia dengan Investasi Rp 56 Triliun

Kota Bandung telah menjadi salah satu destinasi wisata yang dikunjungi turis lokal dan mancanegara.

Pada akhir pekan atau libur panjang, jalan dari Jakarta menuju Kota Bandung, baik jalan nasional maupun jalan tol biasanya padat merayap hingga mengakibatkan kemacetan. 

Karena itu, kehadiran Jalan Tol BIUTR dan Tol Getaci diyakini memberikan dampak positif bagi Kota Bandung dan juga bagi daerah-daerah lain di sekitarnya. 

Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Djoko Setijowarno mengatakan, kedua jalan tol tersebut dapat meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang serta mengurai kemacetan yang sering kali terjadi terutama pada waktu libur. 

"Tentu dengan dibangunnya kedua jalur itu dapat mengurai kemacetan yang seringkali terjadi terutama pada waktu libur. Selain itu, masyarakat yang ingin pergi ke daerah di sekitar Kota Bandung pun akan lebih lancar," kata Djoko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (01/02/2022). 

Selain itu, Jalan Tol BIUTR dan Tol Getaci juga dapat mempersingkat waktu tempuh dari Bandung menuju daerah lain di sekitarnya. 

"Orang ke Garut dari Bandung itu nantinya mungkin hanya sampai 30 menit. Jadi lebih dekat melewati jalan tol. Termasuk kalau orang-orang bandung ingin ke Banjar, Tasikmalaya, hingga ke Cilacap itu akan lebih singkat waktu tempuhnya," ujarnya. 

Djoko menilai, kondisi jalan nasional di Jawa bagian Selatan sudah tidak mungkin dikembangkan misalnya dengan melakukan penambahan lajur.

Hal itu karena hampir di setiap pinggir jalan sudah bukan tanah kosong melainkan banyak rumah warga. 

"Jadi jalur Jawa bagian Selatan itu kan jalannya berkela kelok, rumah-rumah juga mepet dengan pinggir jalan. Jadi sudah sulit untuk dilakukan pelebaran, makanya dibangunlah jalan tol," ucap dia.