Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Basuki soal Tol Terpanjang Getaci dengan Investasi Jumbo Rp 56 Triliun

Kompas.com - 31/01/2022, 15:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono meminta badan usaha jalan tol (BUJT) memerhatikan kondisi tanah dan lingkungan sekitar Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).

"Saya ingatkan, pembangunan jalan tol apalagi di daerah Gedebage ke Tasikmalaya ini supaya tetap menjaga kaidah lingkungan hidup agar tidak merusak. Hindari betul memotong pohon yang tidak perlu dipotong," kata Basuki di Jakarta, Senin (31/01/2022).

Menurutnya, kecepatan dalam pembangunan itu harus, tetapi juga jangan sampai mengorbankan alam hingga mengakibatkan kerusakan lingkungan.

Terlebih di daerah Gedebage ke Tasikmalaya yang lingkungannya masih berupa bukit dan pegunungan.

Baca juga: Konstruksi Tol Terpanjang di Indonesia Dimulai Akhir Tahun 2022

"Gedebage-Tasikmalaya itu bentang alamnya masih baik. Kawasannya masih berupa pegunungan yang sejuk. Jangan sampai hanya karena cepat kita jadi tidak bijaksana dalam membangun infrastruktur ini," tuturnya.

Selain itu, Basuki juga menegaskan, pembangunan Jalan Tol Getaci ini juga harus memerhatikan kualitas.

Dia menyebut selama ini kualitas jalan tol di Indonesia banyak dipersoalkan oleh masyarakat, mulai dari ruas jalan rusak, retak, dan berlubang.

"Banyak para pengguna jalan yang komplain dengan kualitas jalan tol kita. Saat ini jalan tol Trans Jawa itu sudah tersambung tetapi penanganannya tetap harus dilakukan untuk memberi kenyamanan para pengguna jalan," ujar dia.

Karena itu, Basuki meminta agar BUJT berkaca pada kondisi Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) Ruas Bakauheni-Terbanggi Besar dan Ruas Terbanggr Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.

"Meskipun ruas JTTS ini struktur geologinya berbeda dengan di Jawa Barat yang umumnya batuan. Tapi tetap ada tantangannya sendiri salah satunya rawan longsor. Jadi perlu penanganan tersendiri," ucapnya.

Pembangunan Jalan Tol Getaci sepanjang 206,65 kilometer akan dimulai akhir tahun 2022, dikerjakan oleh Konsorsium BUMN-Swasta PT Jasamarga Gedebage Cilacap.

Mereka adalah PT Jasa Marga (Persero) Tbk, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.

Adapun komposisi saham mayoritas dipegangsebesar 32,5 persen, Kemitraan PT Daya Mulia Turangga-Gama Group-PT Jasa Sarana 27,5 persen, Waskita Karya 20 persen, PP 10 persen, dan Wijaya Karya 10 persen.

Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap melintasi dua provinsi sekaligus, yaitu Provinsi Jawa Barat sepanjang 169,09 kilometer dan Provinsi Jawa Tengah sepanjang 37,56 kilometer.

Anggaran pembangunan jalan tol tersebut yaitu sebesar Rp 56 triliun dengan masa konsesi selama 40 tahun.

Terdapat empat seksi Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap yaitu : 

  • Seksi 1 Junction Gedebage-Garut Utara sepanjang 45,20 kilometer
  • Seksi 2 Garut Utara-Tasikmalaya sepanjang 50,32 kilometer
  • Seksi 3 Tasikmalaya-Patimuan sepanjang 76,78 kilometer
  • Seksi 4 Patimuan-Cilacap sepanjang 34,35 kilometer

Tahap pertama yaitu Seksi 1 dan Seksi 2 yang dimulai dari Junction Gedebage hingga Simpang Susun (SS) Tasikmalaya sepanjang 94,22 kilometer, dan ditargetkan rampung pada tahun 2024.

Selanjutnya, tahap kedua yaitu Seksi 3 dan Seksi 4, yang dimulai dari SS Tasikmalaya hingga SS Cilacap sepanjang 112,43 kilometer, termasuk main road sepanjang 1,3 kilometer pada Seksi 1 yang terkoneksi dengan rencana Jalan Tol Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR).

Terdapat 10 buah simpang susun dan 1 buah junction, yaitu Junction Gedebage yang akan terkoneksi dengan Jalan Tol Padaleunyi dan rencana BIUTR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com