Apersi Dominasi Penyaluran Rumah Subsidi, Tembus 104.414 Unit

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) menjadi penyalur rumah subsidi terbanyak sepanjang periode Januari 2021 hingga 10 Desember 2021. 

Ketua Umum DPP Apersi Junaidi Abdillah mengatakan realisasi akad KPR bersubsidi dari anggota Apersi sepanjang Januari sampai 10 Desember ini mencapai 104.414 unit. Sedangkan untuk KPR komersial Apersi merealisasikan sebanyak 10.906 unit.

“Penyaluran rumah subsidi ini sebesar 60 persen lebih dari total realisasi KPR PPDPP. Lebih dari separuh rumah yang support itu Apersi. Dan sebagian besar pemasok pembangunan rumah bersubsidi tersebut dilakukan di Provinsi Jawa Barat," kata Junaidi dalam keterangannya, Rabu (15/12/2021). 

Baca juga: Hingga November 2021, Bantuan PSU Tersalurkan untuk 25.781 Rumah Subsidi

Atas pencapaian tersebut, anggota Apersi mendominasi penghargaan terkait realisasi unit terbanyak secara nasional di 2021 yang diberikan oleh Bank BTN.

Tiga peringkat utama bahkan diraih oleh anggota Apersi yang berlokasi di Jawa Barat yaitu  PT Serena Inti Sejati, Pesona Khuripan Group dan PT Saipul Putra Sakti.

Selain itu juga ada PT Hidayat Anugrah Pratama anggota Apersi dari Sulawesi Selatan yang mendapatkan penghargaan karena realisasi unit terbanyak melalui KPR Syariah BTN.

Menurut Junaidi, setiap tahun anggota Apersi selalu mendominasi pasokan rumah subsidi terkait jumlah realisasinya.

"Ini membuktikan komitmen organisasi kita terkait program satu juta rumah khususnya pembangunan rumah subsidi untuk MBR. Tak hanya KPR konvensional, di KPR syariah kita juga terbanyak dalam penyalurannya," tuturnya. 

Founder Pesona Kahuripan Group Suherman menyatakan, awards ini menjadi penyemangat dirinya dan seluruh jajaran manajemen perusahaan.

Jika tak ada kendala kuota perusahaannya bisa mencatatkan jumlah realisasi unit rumah subsidi lebih banyak.

“Jumlah unit rumah subsidi yang kita realisasikan tahun ini mencapai 1.550 unit. Seharusnya bisa lebih jika kuota FLPP tak habis karena unit ready stock kita mencapai 900 unit,” imbuhnya.