Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Langkah Pemerintah Tangani Infrastruktur Rusak akibat Erupsi Semeru

Kompas.com - 08/12/2021, 05:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur, mengalami erupsi pada Sabtu (4/12/2021).

Peristiwa bencana alam di wilayah tersebut kemudian menelan korban jiwa serta menyebabkan kerusakan sejumlah infrastruktur.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan beberapa hal yang perlu diprioritaskan untuk penanganan tanggap darurat bencana itu.

"Kita berharap semua sudah bisa dimulai, baik itu perbaikan infrastruktur maupun kemungkinan relokasi dari tempat-tempat yang kita perkirakan memang berbahaya untuk dihuni kembali," ujar Jokowi dalam siaran persnya, Selasa (7/12/2021).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Kementerian PUPR Hedy Rahadian mengatakan, tugas Kementerian PUPR adalah memastikan akses menuju ke lokasi terdampak bencana bisa dilalui untuk kendaraan logistik, termasuk kebutuhan pengungsi.

"Tugas kami adalah mendukung upaya tanggap darurat, pembersihan, termasuk sarana dan prasarana juga sudah didistribusikan," ujar Hedy.

Untuk relokasi warga, Kementerian PUPR menunggu lokasi yang aman dari Badan Geologi (Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral).

Untuk percepatan peningkatan konektivitas, telah dilakukan langkah-langkah penanganan dengan mencari jalur-jalur alternatif untuk menghubungkan Lumajang-Turen-Malang yang putus akibat robohnya Jembatan Besuk Koboan.

Baca juga: Semeru Erupsi, Kementerian PUPR Terjunkan Tim dan Alat Berat

Contohnya, pembangunan jembatan gantung dalam dua bulan ke depan untuk pejalan kaki dan kendaraan roda dua sebagai penghubung Kabupaten Lumajang dengan Malang Selatan.
Jembatan tersebut juga didesain dapat dilalui ambulans untuk keadaan darurat.

"Kami juga menyiapkan jalur alternatif ke arah selatan sepanjang 2 kilometer yang dibangun oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Kementerian PUPR membantu 7 kilometer," ungkap Hedy.

Namun, jalur alternatif tersebut tidak bisa digunakan untuk kendaraan berat, tetapi hanya logistik ringan.

Untuk perbaikan permanen Jembatan Besuk Koboan di ruas Jalan Nasional Turen-Lumajang, dibutuhkan waktu sekitar 1 tahun.

"Pembangunan jembatan permanen dengan bentang 130 meter butuh waktu. Makanya, kita buatkan dulu jembatan gantung yang bersifat sementara untuk pemulihan konektivitas," sambungnya.

Untuk mendukung kebutuhan pengungsi, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur telah memobilisasi 10 unit Hidran Umum (HU) kapasitas 2.000 liter.

Baca juga: Putus Karena Erupsi Semeru, Ini Sejarah Jembatan Gladak Perak Lumajang

Lalu, ada 4 unit Mobil Tangki Air (MTA) berkapasitas 4.000 liter, 6 unit tenda hunian darurat, 3 mobil toilet, 11 bed, 6 tenda ukuran 4x4, 1 unit dump truck dan mobil kabin, juga dukungan 16 personel tanggap darurat.

Kemudian, alat berat juga dikerahkan untuk mempercepat evakuasi korban dan pembersihan kawasan terdampak oleh Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali seperti 1 unit ekskavator, 2 unit loader dan 2 dump truck.

Selanjutnya, 1 unit water tanker, 3 unit pick up di Lumajang dan Malang, serta 1 unit jembatan bailey, dan 2 unit dump truck, 3.000 lembar kawat bronjong sudah standby di kantor balai.

Tambahan alat berat juga didistribusikan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas berupa 1 unit ekskavator, 1 unit loader, 2 dump truck, dan perlengkapan tambahan berupa 1 set lighting lamp dan unit MTA dan alkon, 2 drum solar, serta oli hidrolik dan oli mesin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Perbaikan Jalan Daerah di Sultra Telan Anggaran Rp 631 Miliar

Berita
Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Mulai 16 Mei, Lintasi Tol Serang-Panimbang Dapat Diskon Tarif 30 Persen

Berita
Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Ini Alasan Mengapa Anda Harus Membeli Kursi Plastik untuk Furnitur Rumah

Tips
Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Pengembang Indonesia Jadi Pemilik Tunggal Aset Rp 5,7 Triliun di Sydney

Berita
Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Harga Sewa Mal di Jakarta Naik Jadi Rp 584.077 Per Meter Persegi

Ritel
SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

SE Desain Prototipe Rumah Sederhana Masih Diharmonisasi Kemenkumham

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Mengungkap Pertumbuhan Pasar Hotel, Bengkulu, Sultra dan Kalteng Paling Cuan

Hotel
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ponorogo: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Bojonegoro: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Pasuruan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Jember: Pilihan Ekonomis

Perumahan
[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

[POPULER PROPERTI] 10 Juta Bambu Jadi Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Berita
5 Hari 'Long Weekend', Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

5 Hari "Long Weekend", Penumpang KA Tembus 854.728 Orang

Berita
Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Cara Pengelola Bikin Mal Tetap Ramai Pengunjung: Seleksi Tenant

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com