Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sektor Air Bersih Tak Efektif, Basuki Dorong Investor Biayai Proyek SDA

Kompas.com - 04/11/2021, 22:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengungkapkan perlunya potensi dana air untuk mendorong para investor membiayai proyek infrastruktur sumber daya air (SDA) secara optimal dan tepat sasaran.

"Selain itu, juga perlu memanfaatkan big data dan smart water untuk mengatasi permasalahan yang ada di sektor air bersih seperti proses pemantauan yang tidak efektif dari sistem hulu ke hilir terutama pada kondisi ekstrem," ujar dia dalam siaran pers, Kamis (4/11/2021).

Tak hanya itu, diperlukan adanya rencana pengelolaan aset sesuai dengan berbagai skema kerjasama, baik public private partnership (PPP) atau kerja sama Pemerintah dengan Badan Ushaa (KPBU) maupun investasi.

Ini dilakukan untuk mengoptimalkan manfaat dari pembangunan infrastruktur dari hulu hingga hilir seperti bendungan multiguna bisa menghasilkan pendapatan dengan menyediakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

Untuk mencapai target ambisius pembangunan sumber daya air dan minum, kata Basuki, Indonesia masih mengandalkan belanja publik atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang jumlahnya tidak akan mencukupi.

Baca juga: Dua Bendungan Ini Jadi Andalan Pengelolaan Sumber Daya Air di Lampung

"Oleh karena itu, kesenjangan pembiayaan harus diatasi dengan solusi terintegrasi yang didukung dengan skema pembiayaan baru," lanjutnya.

Pembiayaan dari swasta bisa diterapkan untuk menjembatani kesenjangan dan memperkuat sistem pembiayaan itu sendiri.

Berdasarkan kajian Kementerian PUPR, potensi air permukaan di Indonesia sekitar 2,78 triliun meter kubik.

"Namun, seperti halnya negara-negara Asia lainnya, Indonesia menghadapi tiga masalah air, yaitu terlalu banyak, terlalu sedikit, dan terlalu kotor," sambung Basuki.

Masalah-masalah ini saling terkait yang berpotensi menjadi bencana perubahan iklim sekaligus menimbulkan masalah sosial-ekonomi.

Sejauh ini, Kementerian PUPR telah melakukan sejumlah langkah untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam manajemen air.

Contohnya, pelaksanaan sumber daya air terpadu; peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), pemanfaatan teknologi, serta penyediaan layanan sumber daya air yang efektif.

"Termasuk untuk kebutuhan sehari-hari, irigasi, industri, pengendalian banjir, pemanfaatan bendungan untuk sumber daya energi terbarukan," tutup Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com