Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Longgarkan Aturan, Warga Bisa Dine In di Restoran

Kompas.com - 04/09/2021, 13:07 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menurunnya angka penyebaran Covid-19, membuat pemerintah Malaysia akhirnya melonggarkan sejumlah pembatasan wilayah pada 20 Agustus lalu termasuk pencabutan larangan makan di tempat.

Keputusan tersebut disambut masyarakat kembali menikmati kesempatan untuk makan di restoran (dine in). Namun syaratnya, masyarakat harus mendapatkan dosis vaksin lengkap.

Di Malaysia, jumlah infeksi kasus Covid-19 masih berada di angka 20.000 kasus setiap hari.

Karena itu, masyrakat memproteksi diri dengan memilih restoran yang tidak ramai atau memiliki area makan di ruang terbuka.

Baca juga: Kalah dari Singapura dan Malaysia, Indeks Keamanan Jakarta di Posisi 43

Seperti dikutip dari The Straits Times, warga Malaysia yang telah divaksinasi penuh diizinkan untuk menikmati makanan di restoran atau tempat makan, pergi berkemah atau mengunjungi pasar malam.

Untuk makan di restoran, pengunjung harus menunggu 14 hari sejak mereka menerima suntikan kedua bagi vaksin yang diberikan dalam dosis ganda seperti Pfizer BioNTech, AstraZeneca dan Sinovac.

Sementara bagi penerima vaksin dosis tunggal seperti Johnson & Johnson dan CanSino harus menunggu 28 hari pasca-suntikan.

Orang tua yang divaksinasi lengkap juga dapat membawa anak-anak yang berusia di bawah 17 tahun untuk makan di tempat makan.

Saat ini, hanya mereka yang berumur di atas 18 tahun bisa mendapatkam vaksinasi Covid-19 di Malaysia.

Sunway Malls and Theme Parks, yang mengoperasikan tujuh mal ritel di seluruh Malaysia, mengatakan jumlah pengunjung di mal mereka bertambah seiring dengan pelonggaran pembatasan makan di tempat.

CEO Sunway Malls and Theme Parks H C Chan mengatakan, dengan adanya kelongaran ini, maka penjualan makanan dan minuman meningkat 15 persen dibandingkan bulan lalu.

"Manajemen mal memperpirakan akan ada kenaikan pengunjung sebesar 15 persen hingga 20 persen pada akhir September," ujarnya. 

Dalam sebuah survei bulan lalu, Asosiasi Mall Malaysia menemukan bahwa lebih banyak mal nasional yang bisa ditutup permanen pada akhir tahun ini karena adanya pembatasan aktivitas masyarakat.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com