Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Pemilik Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - Diperbarui 19/08/2021, 08:32 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pencakar langit tertinggi di Indonesia, yakni Autograph Tower yang menjadi bagian dari kompleks pengembangan mixed use Thamrin Nine, segera rampung.

Gedung ini dirancang dengan ketinggian 382,9 meter yang mencakup beragam fungsi, mulai dari apartemen, apartemen servis, area ritel komersial, hotel, hingga perkantoran.

Kendati masih dalam tahap penyelesaian, Autograph Tower dianggap sebagai pencakar langit tertinggi di Indonesia karena secara struktural dan arsitektural telah menembus 382,9 meter.

Dengan ketinggiannya ini, Autograph Tower masuk kategori supertall atau lebih dari 300 meter, mengalahkan pemegang rekor gedung tertinggi eksisting yang sudah beroperasi, yakni Gama Tower milik Gama Land.

Lokasi Thamrin Nine sangat strategis dan dikelilingi pusat transportasi publik, seperti halte Transjakarta, yang terkoneksi langsung ke MRT, dan Commuter Line sehingga memberikan kemudahan akses menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

Berada di jantung kota Jakarta dan memiliki sejumlah fasilitas lengkap, membuat pembangunan mixed use Thamrin Nine ini menelan investasi senilai Rp 7 triliun. Sebelum konstruksi mencapai struktur atas, angka investasi yang disebutkan sebesar Rp 6 triliun.

Thamrin Nine dimiliki dan dikembangkan PT Putra Gaya Wahana (PGW), sebuah perusahaan yang bergerak di sektor properti alias pengembang properti.

Baca juga: Megaproyek Senilai Rp 6 Triliun Hadir di Kawasan Thamrin

PGW didirikan pada tahun 1993, dan dikenal karena Gedung UOB-nya, yang merupakan salah satu gedung jangkung paling khas menghiasi cakrawala koridor Thamrin.

Sukses dengan gedung ini, PGW pun mengubah wajah Jakarta dengan mengembangkan Thamrin Nine.

Kawasan ini menawarkan banyak pilihan bagi warga Jakarta, mulai dari tempat tinggal, gedung olahraga, pusat ritel dan hiburan, hingga hotel berbintang 4 dan 6.

Namun, jauh sebelum menorehkan rekam jejak di sektor properti, ternyata PGW memiliki bisnis inti berupa industri tekstil.

Sayangnya, industri tekstil mengalami titik balik dan mengalami perlambatan sejak kurun 2009 hingga kemudian jatuh.

Kejatuhan industri tekstil ditandai bangkrutnya ratusan perusahaan tekstil di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada 2019, tercatat 188 perusahaan gulung tikar.

PGW pun banting setir ke industri properti yang lebih menjanjikan peluang dan keuntungan lebih besar ketimbang tekstil.

Baca juga: Sebentar Lagi, Pencakar Langit Tertinggi di Indonesia Rampung

Sosok penting di balik transformasi PGW adalah Alvin Gozali. Dalam perbincangan dengan Kompas.com, saat peresmian groundbreaking Thamrin Nine, dia mengatakan, sektor properti dipilih karena sangat menjanjikan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Harga Sewa Perkantoran di Jakarta Turun

Berita
Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Tahun Ini, Jakarta Tambah Pasokan Kantor Baru Seluas 19 Hektar

Berita
10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol 'Atas Laut' Semarang-Demak

10 Juta Bambu Digunakan Sebagai Matras Tol "Atas Laut" Semarang-Demak

Konstruksi
Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Bikin Halaman Belakang Rumah Kian Privat dengan 5 Cara Ini

Eksterior
Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Kecelakaan Subang, Lemahnya Regulasi Pemerintah Mengatur Kelayakan Bus

Berita
Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Prototipe Rumah Sederhana Dinilai Mudahkan Pengembang dan Pemda

Perumahan
Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Apersi Dukung Pemerintah Rilis Kebijakan Prototipe Rumah Sederhana

Perumahan
[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

[POPULER PROPERTI] Perumahan Murah Meriah di Sleman, Harganya Kurang dari Rp 200 Juta

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Blitar: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Madiun: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Tuban: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Ngawi: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Nganjuk: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Andalkan Merek Sendiri, Vila Mewah Ini Siap Berkompetisi di Bali

Kawasan Terpadu
IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

IHG Operasikan Sembilan Hotel Baru di Indonesia Tahun 2024

Hotel
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com