Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Tingkat Sewa Apartemen di Jakarta Turun

Kompas.com - 05/08/2021, 20:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Knight Frank Indonesia mengungkapkan, sepanjang Semester I-2021, terjadi penurunan tingkat sewa apartemen di Jakarta.

Senior Research Advisor Knight Frank Indonesia Syarifah Syaukat mengatakan rata-rata penurunan tingkat sewa sebesar 3,4 persen, menjadi 59,9 persen.

"Gelombang kedua dari pandemi kembali memberikan dinamika bagi pergerakan pasar properti. Kami mencatat tingkat penyewaan apartemen Semester I-2021 ini lebih rendah 3,4 persen dibanding tahun lalu," kata Syarifah dalam diskusi virtual Knight Franks, Kamis (05/08/2021).

Syarifah menjelaskan, penyebab turunnya tingkat sewa ini salah satunya adalah repatriasi warga negara asing (WNA) atau Tenaga Kerja Asing (TKA) yang kembali ke negaranya sejak awal tahun 2021.

Baca juga: Biaya-biaya yang Wajib Anda Ketahui Sebelum Menyewa Apartemen

Tren repatriasi TKA tersebut terus berlanjut dan makin masif setelah melonjaknya kasus Covid-19 pada Juni 2021.

"Secara bergelombang TKA kembali lagi ke negara asalnya karena pandemi yang meningkat sejak Juni 2021," ujarnya.

Untuk menyiasati rendahnya tingkat sewa ini, para pengelola pun menerapkan program staycation dan longstay sebagai strategi untuk tetap dapat bertahan.

Umumnya untuk dapat menarik minat tamu, pengelola apartemen menerapkan protokol kesehatan ketat.

Banyak juga apartemen yang telah mengantongi sertifikat Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability (CHSE).

"Untuk permintaan penyewaan apartemen pasca pandemi diperkirakan akan bertahap dalam jangka pendek. Hal ini tentu sangat tergantung pada tingkat keberhasilan vaksinasi serta implementasi turunan peraturan Omnibus Law terkait pekerja asing," tutur Syarifah.

Selain segmen sewa, tingkat serapan juga tidak mengalami perbaikan yakni tetap berada pada angka 8.978 unit.

Hal ini berpotensi semakin menambah stok apartemen yang belum terserap. Hingga 2023 mendatang, Knight Frank mencatat akan ada tambahan stok baru sebanyak 1.670 unit dengan mayoritas berlokasi di Kawasan Central Business District (CBD).

Jumlah tersebut berasal dari dua proyek yang tertunda masuk pasar pada tahun 2020 dan berencana akan masuk pasar pada akhir tahun ini.

"Bahkan, ada satu proyek lainnya yang akan masuk tahun ini telah tertunda sejak tahun 2019," ucap  Syarifah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER PROPERTI] Sengkarut Korupsi Tol MBZ

[POPULER PROPERTI] Sengkarut Korupsi Tol MBZ

Berita
Tak Ada yang Sempurna, Ini Kekurangan Tinggal di Penthouse

Tak Ada yang Sempurna, Ini Kekurangan Tinggal di Penthouse

Apartemen
Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Awas Kena Denda, Pengguna Jalan Tol Wajib Daftar Aplikasi MLFF Cantas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Flores Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Belu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

MLFF Resmi Jadi Salah Satu Sistem Transaksi Jalan Tol

Berita
Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com