Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.000 Unit Risha untuk Korban Bencana NTT Tuntas September 2021

Kompas.com - 17/05/2021, 10:02 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan hunian tetap (huntap) untuk masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) ditargetkan selesai akhir September 2021.

Sesuai dengan instruksi Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), bantuan rumah tahan gempa dengan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dengan tipe 36 tunggal akan disalurkan di dua wilayah, yakni Kabupaten Lembata 700 unit dan 300 unit di Kabupaten Flores Timur.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, rehabilitasi dan rekonstruksi tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.

Baca juga: Hunian Tetap Berteknologi RISHA untuk Korban Bencana NTT Mulai Dibangun

“Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Basuki dalam keterangan tertulis yang dikutip Kompas.com, Senin (17/5/2021).

Pembangunan Risha didasari oleh kebutuhan akan percepatan penyediaan perumahan layak huni dengan mengedepankan kualitas bangunan sesuai dengan standar (SNI).

Risha adalah teknologi konstruksi knock down yang dapat dibangun dalam waktu cepat dengan menggunakan tiga jenis modul beton bertulang pada struktur utamanya.

Bantuan Risha di Kabupaten Lembata disalurkan di Desa Waisesa I dan Desa Getto dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 85,5 miliar.

Saat ini tengah dilakukan pematokan lahan, land clearing, dan pematangan lahan seluas 7,9 hektar untuk Waisesa I dan 6,04 hektar di Getto.

Selagi menunggu material panel Risha pada minggu ketiga bulan Mei tiba dari Makassar, Kementerian PUPR membangun empat unit mock up Risha dengan progres pekerjaan struktur atap.

Selanjutnya, bantuan Risha di Flores Timur disalurkan di tiga titik Kecamatan Adonara, yakni di Desa Oyangbarang dengan luas lahan 1,2 hektar, Saosina 4,5 hektar, dan Nelelamadike 1,4 hektar.

Kebutuhan anggaran di tiga lokasi tersebut sebesar Rp 37,8 miliar. Saat ini sudah dilakukan pengiriman mock up dua unit ke lokasi dan pembuatan fondasi.

Langkah selanjutnya setelah pembangunan fisik huntap rampung adalah dimulainya proses penghunian yang akan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah.

Selain di Lembata dan Flores Timur, beberapa kabupaten terdampak bencana lainnya, sesuai dengan persetujuan Menteri PUPR, juga akan segera dibangun huntap Risha.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com