Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Air Bersih Selama Pandemi Melonjak Tiga Kali Lipat

Kompas.com - 11/02/2021, 17:30 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Riset Indonesia Water Institute (IWI) menunjukkan, pola pemakaian air bersih masyarakat meningkat hingga tiga kali lipat selama Pandemi Pandemi Covid-19.

Pendiri dan Pimpinan IWI Firdaus Ali mengatakan, peningkatan konsumsi ini diikuti dengan melonjaknya pembelian air bersih hingga 20 persen.

"Peningkatan konsumsi air bersih juga diikuti dengan peningkatan belanja atau beban ekonomi masyarakat spending (menghabiskan) 20 persen untuk membeli air bersih," tutur Firdaus dalam Webinar Pola Konsumsi Air Bersih Masyarakat Era Pandemi Covid-19, Kamis (11/2/2021).

Riset IWI ini dilakukan pada periode 15 Oktober-12 November 2020 yang melibatkan 1.296 responden.

Baca juga: Kekeliruan Manajemen dan Praktik Perusahaan dalam Perusahaan Bikin Air Baku Bocor 40 Persen

Dari hasil tersebut, sebanyak 52 persen masyarakat menggunakan air perpipaan sebagai sumber air bersih dan 45 persen menggunakan air sungai, tanah, olahan, perpipaan, serta kemasan sebagai sumber alternatif.

Hasil riset pola pemakaian air bersih ini dilihat dari perubahan pola pemakaian air masyarakat selama Pandemi Covid-19 seperti aktivitas mencuci tangan dan mandi.

Untuk mencuci tangan, sebanyak 67 persen responden melakukan aktivitas tersebut lebih dari 10 kali dalam seharii atau lima kali lipat dibandingkan kondisi normal.

"Ini angka yang luar biasa, sampai ada masyarakat mencuci tangan setiap jam karena ketakutan luar biasa (Pandemi Covid-19)," kata Firdaus.

Sementara itu, masyarakat melakukan mandi lebih dari tiga kali dalam sehari selama Pandemi Covid-19 atau sebanyak 65 persen.

Hingga saat ini, kata Firdaus, cakupan air bersih perpipaan masih di bawah 25 persen.

Ini disebabkan karena permasalahan air baku, kapasitas fiskal Pemerintah Daerah (Pemda), serta tingginya kebocoran. 

Oleh karena itu, sektor swasta diharapkan dapat turut berkontribusi dalam menyediakan layanan air ini kepada masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Mengenal Penthouse, Tipe Unit Paling Eksklusif di Apartemen

Apartemen
Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Tahun Ini, BPD DIY akan Salurkan 100 Unit KPR FLPP

Hunian
Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Pengembang Rumah Subsidi Desak Prabowo Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat

Berita
Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Tahun Ini, Central Group Targetkan Penjualan Rp 1,8 Triliun

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lembata: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Tol Bocimi Kelar Diperbaiki Permanen Sebelum Libur Akhir Tahun Ini

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Manggarai Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Tengah: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Barat: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Sengkarut Korupsi Tol MBZ, Lelang Proyek Diatur, Kualitas Material Dipangkas

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Dompu: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Mengapa Setelah Dipel Lantai Rumah Justru Terasa Lengket?

Interior
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Bima: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kota Mataram: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Lombok Timur: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com