Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabinet Amir I: Penetapan, Susunan, Kebijakan, dan Pergantian

Kompas.com - 06/04/2021, 16:36 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabinet Amir Sjarifuddin I adalah salah satu kabinet Indonesia yang dibentuk pada era kemerdekaan. 

Periode dari kabinet ini berlangsung dari tanggal 3 Juli 1947 sampai 11 November 1947 dipimpin oleh Amir Sjarifuddin dibantu dengan 31 menteri yang membantunya dalam menjalankan kabinetnya. 

Baca juga: Kabinet Sjahrir II: Susunan, Kebijakan, dan Pergantian

Penetapan 

Kabinet sebelumnya, Kabinet Sjahrir III dihentikan akibat adanya perpecahan yang muncul antara Sjahrir dengan Amir.

Sjahrir kemudian memutuskan untuk melepas jabatannya dan menjadi tanda berakhirnya Kabinet Sjahrir III. 

Setelah itu, pergantian kabinet pun terjadi, menjadi Kabinet Amir Sjarifuddin I. Kabinet ini dibentuk untuk menghadapi penyerbuan dari Belanda yang pertama kalinya. 

Diangkatnya Amir Sjarifuddin sebagai pengganti dari Sutan Sjahrir sebagai Perdana Menteri dimulai saat hasil dari Perjanjian Linggarjati yang dianggap merugikan Indonesia. 

Sutan Sjahrir kala itu dianggap gagal. Partai oposisi maupun pemerintah berhenti memberikan dukungannya. 

Dengan kondisi pemerintahan negara yang sedang genting, presiden lantas memerintahkan Amir untuk segera membentuk kabinet baru. 

Kemudian pada 3 Juli 1947 dilantiklah Kabinet Amir Sjarifuddin I. Amir menjabat sebagai Perdana Menteri dan merangkap jabatan Menteri Pertahanan. 

Kabinet Amir I ini menjadi kabinet koalisi nasional yang kuat, sebab semua partai dan golongan yang menjabat di dalamnya mendapat pembagian kursi yang rata. 

Baca juga: Kabinet Sjahrir I: Susunan, Kebijakan, dan Pergantian

Susunan

Para menteri yang menjadi anggota dalam Kabinet Amir I adalah sebagai berikut:

  1. Menteri Luar Negeri: H. Agus Salim
  2. Menteri Muda Luar Negeri: Tamsil
  3. Menteri Dalam Negeri: Wondoamisono
  4. Menderi Muda Dalam Negeri: Abdul Madjid Djojohadiningrat
  5. Menteri Pertahanan: Amir Sjarifuddin
  6. Menteri Muda Pertahanan: Arudji Kartawinata
  7. Menteri Kehakiman: Susanto Tirtoprodjo
  8. Menteri Penerangan: Setiadi
  9. Menteri Muda Penerangan: Sjahbudin Latif
  10. Menteri Keuangan: A.A. Maramis
  11. Menteri Muda Keuangan: Ong Eng Die
  12. Menteri Kemakmuran: A.K. Gani
  13. Menteri Muda Kemakmuran I: I.J. Kasimo
  14. Menteri Muda Kemakmuran II: Adji Darmo Tjokronogoro
  15. Menteri Perhubungan: Djuanda
  16. Menteri Pekerjaan Umum: Moch Enach (berhenti 11 Agustus 1947) dan H. Laoh (diangkat 11 Agustus 1947).
  17. Menteri Muda Pekerjaan Umum: H. Laoh (berhenti 11 Agustus 11 Agustus 1947)
  18. Menteri Perburuhan: S.K. Trimurti
  19. Menteri Muda Perburuhan: Wilopo
  20. Menteri Sosial: Suprodjo
  21. Menteri Muda Sosial: Sukoso Wirjosaputro
  22. Menteri Pengajaran: Ali Sastroamidjojo
  23. Menteri Agama: K. Achmad Asj'ari (berhenti 9 Oktober 1947) dan Anwaruddin (diangkat 9 Oktober 1947)
  24. Menteri Kesehatan: J. Leimena
  25. Menteri Muda Kesehatan: Satrio
  26. Menteri Negara: Sri Sultan HB IX
  27. Menteri Negara: Suja'as
  28. Menteri Negara: Wikana
  29. Menteri Negara: Siauw Giok Tjhan
  30. Menteri Negara: Hindromartono
  31. Menteri Negara: Maruto Darusman

Baca juga: Daftar Kabinet di Indonesia (1945-Sekarang)

Kebijakan

Pada saat Amir Sjarifuddin memimpin kabinet pertamanya, ia sangat gigih untuk mempertahankan hidup Republik Indonesia. 

Dua hal yang berusaha ia pertahankan adalah Belanda harus mengakui Indonesia secara de facto dan masalah keamanan dalam negeri adalah tanggung jawab negara Indonesia sendiri. 

Kabinet Amir I yang dijalankan ini merupakan salah satu kabinet politis, sehingga Amir lebih mementingkan aspek politis dibandingkan aspek pembangunan sosial ekonomi. 

Bulan Juli 1947, Belanda melakukan aksi Agresi Militer Belanda I terhadap Indonesia. Tujuannya adalah agar Indonesia mengalami kehancuran. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com