Dari peristiwa ini kemudian Amir diharuskan mengadakan perundingan dengan para pihak Belanda dan tercetuslah perjanjian Renville.
Amir sangat yakin bahwa Perjanjian Renville dapat menyelamatkan keadaan bangsa Indonesia dari serangan Agresi Militer Belanda I. Namun yang terjadi justru sebaliknya.
Hasil perundingan dari Perjanjian Renville memberikan kerugian pada bangsa Indonesia.
Dari sini muncullah berbagai reaksi publik yang membuat Masyumi dan PNI menarik dukungan mereka terhadap Kabinet Amir I, begitu juga dari kelompok Sjahrir dan PSI.
Karena Amir tidak dapat menghindari krisis dari kabinet ini, maka Amir beserta kabinetnya menyerah dan mengembalikan mandat mereka kepada presiden.
Berakhirnya Kabinet Amir I ini kemudian dilanjutkan dengan Kabinet Amir II.
Referensi: