Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Bayi Burung Merpati Tidak Terlihat Berterbangan di Jalanan?

Kompas.com - 11/07/2023, 08:03 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merpati menjadi salah satu jenis burung populer di dunia. Burung merpati banyak dijumpai di berbagai negara dan setiap jalanan. 

Kerumunan besar burung merpati juga kerap terlihat di tempat publik di kota-kota besar, genteng rumah, pohon, kabel listrik, hingga mobil yang tengah berjalan. 

Baca juga: 4 Penyakit yang Menyerang Burung Merpati, Apa Saja?

Bagi penduduk kota, merpati mungkin tampak berkembang biak secara ajaib. Semua burung merpati yang terlihat atau beterbangan di jalanan adalah burung dewasa. 

Hal ini pun memunculkan pertanyaan banyak orang tentang keberadaan bayi burung merpati. Mengapa bayi burung merpati tidak terlihat berterbangan di jalanan? Ke mana bayi burung merpati ini pergi? 

Tenang saja, bayi atau anak burung merpati memang ada. Ada sejumlah alasan mengapa bayi burung merpati tidak terlihat berterbangan di jalanan. Ini sebagian disebabkan tempat burung-burung itu bersarang. 

Merpati, yang juga dikenal sebagai Merpati Batu, membangun sarang mereka di tempat-tempat yang meniru gua dan tebing yang digunakan nenek moyangnya di Mediterania. 

Baca juga: 6 Penyakit yang Sering Menyerang Burung Merpati

Ilustrasi bayi burung merpati.Shutterstock/ferdyboy Ilustrasi bayi burung merpati.
Charles Walcott, Profesor Emeritus di Cornell University, Amerika Serikat, dan Mantan Direktur Eksekutif Lab Ornitologi, mengatakan di New York City, burung merpati membangun sarang di mana saja yang bisa mereka temukan, seperti kusen jendela, atas atap, bawah jembatan, sebaiknya di tempat yang agak terlindungi. 

Alasan lain mengapa bayi burung merpati tidak terlihat berterbangan di jalanan adalah karena lamanya mereka tinggal di dalam sarang, yakni sekitar empat hingga enam minggu.

"Rentang yang membuat bayi burung merpati mencapai ukuran dewasa," kata Walcott dikutip dari Mental Floss, Selasa (11/7/2023). 

Penduduk kota biasanya menganggap burung merpati sebagai tikus di langit, tetapi ternyata burung-burung ini adalah orang tua yang baik. 

Baca juga: 8 Fakta Menarik Burung Merpati, Veteran Perang dan Bisa Deteksi Kanker

"Baik burung merapti jantan maupun betina merawat anak-anaknya dan member makan," imbuh Walcott. 

Jika salah satu induk mati, akan lebih sulit bagi induk yang tersisa untuk membesarkan anak-anaknya. Namun, sering kali bayi burung merpati itu akan bertahan hidup.

Bayi burung merpati bertahan hidup dengan makanan yang terbuat dari sel epitel (atau kulit) yang dicerna dari susu merpati, yang dibuat dari tanaman induknya, hingga mereka cukup umur untuk makan makanan padat.

"Induknya memuntahkan benda-benda yang menarik, seperti biji jagung dan sebagainya," kata Walcott.

Baca juga: Studi Ungkap Burung Merpati Dapat Memahami Ruang dan Waktu

Ilustrasi bayi burung merpati.Shutterstock/ARTFULLY PHOTOGRAPHER Ilustrasi bayi burung merpati.
Burung merpati sebagian besar adalah pemakan biji-bijian. Nenek moyang burung merpati mencari makan biji-bijian dari ladang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com