JAKARTA, KOMPAS.com - Merpati menjadi salah satu jenis burung populer di dunia. Burung merpati banyak dijumpai di berbagai negara dan setiap jalanan.
Kerumunan besar burung merpati juga kerap terlihat di tempat publik di kota-kota besar, genteng rumah, pohon, kabel listrik, hingga mobil yang tengah berjalan.
Baca juga: 4 Penyakit yang Menyerang Burung Merpati, Apa Saja?
Bagi penduduk kota, merpati mungkin tampak berkembang biak secara ajaib. Semua burung merpati yang terlihat atau beterbangan di jalanan adalah burung dewasa.
Hal ini pun memunculkan pertanyaan banyak orang tentang keberadaan bayi burung merpati. Mengapa bayi burung merpati tidak terlihat berterbangan di jalanan? Ke mana bayi burung merpati ini pergi?
Tenang saja, bayi atau anak burung merpati memang ada. Ada sejumlah alasan mengapa bayi burung merpati tidak terlihat berterbangan di jalanan. Ini sebagian disebabkan tempat burung-burung itu bersarang.
Merpati, yang juga dikenal sebagai Merpati Batu, membangun sarang mereka di tempat-tempat yang meniru gua dan tebing yang digunakan nenek moyangnya di Mediterania.
Baca juga: 6 Penyakit yang Sering Menyerang Burung Merpati
Alasan lain mengapa bayi burung merpati tidak terlihat berterbangan di jalanan adalah karena lamanya mereka tinggal di dalam sarang, yakni sekitar empat hingga enam minggu.
"Rentang yang membuat bayi burung merpati mencapai ukuran dewasa," kata Walcott dikutip dari Mental Floss, Selasa (11/7/2023).
Penduduk kota biasanya menganggap burung merpati sebagai tikus di langit, tetapi ternyata burung-burung ini adalah orang tua yang baik.
Baca juga: 8 Fakta Menarik Burung Merpati, Veteran Perang dan Bisa Deteksi Kanker
"Baik burung merapti jantan maupun betina merawat anak-anaknya dan member makan," imbuh Walcott.
Jika salah satu induk mati, akan lebih sulit bagi induk yang tersisa untuk membesarkan anak-anaknya. Namun, sering kali bayi burung merpati itu akan bertahan hidup.
Bayi burung merpati bertahan hidup dengan makanan yang terbuat dari sel epitel (atau kulit) yang dicerna dari susu merpati, yang dibuat dari tanaman induknya, hingga mereka cukup umur untuk makan makanan padat.
"Induknya memuntahkan benda-benda yang menarik, seperti biji jagung dan sebagainya," kata Walcott.
Baca juga: Studi Ungkap Burung Merpati Dapat Memahami Ruang dan Waktu
Begitu seekor bayi burung merpati meninggalkan sarang, ia akan mengabaikan induknya. Anak burung merpati mulai mencari makan sendiri untuk pertama kalinya dan bergabung dengan kawanannya.
Kawanan ini terdiri atas burung-burung yang sama setiap hari yang berkumpul di area tertentu dan akan berbeda dengan yang ada di area yang berjarak beberapa blok.
"Burung merpati kota cukup teritorial. Mereka memiliki area sendiri untuk berkumpul. Jika Anda mengambilnya, burung merpati akan kembali meski tidak terburu-buru untuk melakukannya."
Baca juga: 8 Tanaman Hias yang Beracun untuk Burung Peliharaan
Menurut Walcott, sebaiknya kita tidak melihat bayi burung merpati karena tampak "menjijikkan". Bayi burung merpati tampak telanjang, memiliki bulu-bulu kecil berwarna pink dan agak semi-transparan. Ini mmebuat bayi burung merpati tidak terlihat cantik.
Namun, Anda mungkin pernah melihat burung merpati remaja dan tidak menyadarinya. "Anda sering dapat mengenali merpati muda karena memiliki beberapa bulu halus yang menyembul dari belakang kepalanya," kata Walcott.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.