JAKARTA, KOMPAS.com - Burung merpati adalah salah satu burung populer di Indonesia dan banyak dipelihara masyarakat. Burung merpati pun kerap dijual dengan harga fantastis, sehingga banyak orang melirik burung ini sebagai hewan peliharaan atau sebagai ternak.
Namun demikian, saat memelihara atau membiakkan burung merpati, Anda harus memperhatikan kesehatannya. Dikutip dari laman Cybex Kementerian Pertanian RI, Rabu (1/3/2023), kesehatan burung merpati harus selalu dijaga dengan memperhatikan kebersihan kandang.
Ada beberapa penyakit yang menyerang burung merpati, antara lain sebagai berikut.
Baca juga: 8 Burung Terindah di Dunia, Beberapa Bisa Dipelihara
Penyakit berak darah atau koksidiosis disebabkan oleh Protozoa (Protozoa eimeria sp).
Gejala penyakit berak darah burung merpati adalah anak burung merpati terlihat mengantuk, sayap terkulai, bulu terlipat kasar, mata tertutup, dan tidak ada nafsu makan.
Berat badan anak burung merpati juga turun drastis. Kotorannya cair dan berdarah, akhirnya menyebabkan anak burung merpati mati.
Pada burung merpati dewasa, gejala terlihat dari pucat dan produksi telur berhenti, nafsu makan hilang, serta kotoran encer, hampir seluruhnya terdiri dari darah.
Baca juga: 6 Burung Paling Berwarna-warni di Dunia, Beberapa Bisa Dipelihara
Langkah pencegahannya adalah pisahkan burung merpati yang sakit dari kelompoknya. Lakukan sanitasi secara baik dan teratur, bila kandang memakai sistem litter, maka ganti litter dengan yang baru kemudian disemprot dengan disinfektan.
Berikan coccidiostat secara berkala dengan ukuran 1 ons (100 gram) dicampur dengan 1 kuintal makanan burung merpati.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.