Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/06/2023, 10:30 WIB
Dominikus Wirawan Kuncorojati,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bantal merupakan salah satu elemen penting di kamar tidur yang membantu tidur dengan nyaman.

Namun, seiring penggunaan, kenyamanan bantal dapat berkurang, yang dapat mempengaruhi kualitas tidur. Untuk itu, penting menggunakan bantal dengan kondisi baik serta mengetahui tanda-tanda bantal harus diganti. 

Dilansir dari Our Sleep Guide, Minggu (4/6/2023), berikut tujuh tanda harus mengganti bantal.

Baca juga: 3 Bahaya Tidak Pernah Mengganti Bantal Terlalu Lama

Memiliki noda atau menguning

Ilustrasi bantal.PIXABAY/manbob86 Ilustrasi bantal.
Setelah bertahun-tahun digunakan, bantal dapat memiliki noda yang sulit dihilangkan. Noda ini bisa disebabkan berbagai hal seperti tumpahan saat Anda makan atau minum di tempat tidur.

Keringat, air liur, atau minyak dari kulit juga dapat menyebabkan noda pada bantal, terutama terjadi jika sarung bantal tidak sering diganti.

Jika bantal sudah cukup lama menguning karena usia dan penggunaan, hal ini merupakan tanda harus mengganti bantal baru.

Baca juga: Simak, Ini 5 Tanda Sudah Saatnya Mengganti Bantal

Harus melapisi atau melipat bantal 

Ketika memiliki bantal yang tepat, Anda tidak perlu menumpuk bantal untuk mendapatkan ketinggian yang dibutuhkan. Anda juga tidak perlu melipat bantal menjadi dua untuk menjaga kepala tetap tersangga dengan posisi yang diinginkan.

Seiring penggunaan, bantal dapat menjadi datar. Harus melapisi, menumpuk, atau melipat bantal untuk mendapatkan ketinggian yang diinginkan adalah tanda harus mengganti bantal baru dan mendapatkan bantal yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Bangun tidur dengan nyeri leher atau bahu

Ketika bangun dengan nyeri leher dan bahu, hal ini dapat disebabkan bantal yang digunakan. Bantal yang sudah usang tidak lagi memberikan daya topang yang dibutuhkan. 

Hal ini juga dapat disebabkan Anda membeli bantal yang tidak sesuai dengan cara tidur. Jika bantal menyebabkan Anda terbangun dengan nyeri leher, nyeri bahu, abahkan sakit kepala, ini saatnya mencari bantal yang baru.

Baca juga: 4 Cara Menghilangkan Noda dari Bantal agar Tidak Bau dan Berjamur

Bantal berbau tak sedap

Ilustrasi bantal.Shutterstock/New Africa Ilustrasi bantal.
Bantal yang berbau tak sedap dapat menjadi tanda adanya bakteri yang tumbuh di dalamnya. Hal ini bisa disebabkan tumpahan yang mengenai bantal, bantal tidak dikeringkan secara menyeluruh setelah dicuci, atau tidak mencuci sarung bantal cukup sering.

Bakteri, bahkan jamur yang menyebabkan bau pada bantal bisa berdampak buruk bagi kesehatan. Ganti bantal jika berbau tak sedap dan cucilah sarung bantal lebih sering.

Baca juga: Panduan Memilih dan Mengganti Bantal yang Tepat

Bantal menggumpal

Setelah bertahun-tahun digunakan, isian bantal dapat menggumpal menjadi bola-bola kecil. Sering menepuk-nepuk bantal dapat membantu memecah gumpalan yang terbentuk.

Jika bantal dipenuhi dengan gumpalan-gumpalan, bukan isian yang halus dan lembut, ini saatnya mengganti bantal dengan yang baru.

Peningkatan alergi di malam hari

Debu, kotoran, bulu, dan alergen lainnya dapat menumpuk di bantal dan kasur dari waktu ke waktu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com