Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/10/2022, 17:35 WIB
Nabilla Ramadhian,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com –  Urban farming menjadi tren di masyarakat setelah adanya kebijakan work from home (WFH) yang membuat orang-orang lebih banyak berada di rumah sehingga mencari aktivitas baru untuk mengusir kebosanan. 

Dikutip dari laman resmi Kementerian Pertanian, Senin (24/10/2022), Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto, mengungkapkan, tren urban farming juga membuat penjualan benih hortikultura meningkat hingga lima kali lipat.

Baca juga: Seputar Urban Farming, Jenis-jenisnya, dan Beragam Manfaatnya

“Kami memantau penjualan benih sejak tren ini berlangsung dan ternyata benih horti meningkat hingga lima kali lipat,” ujarnya dalam acara Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Kisah Sukses Urban Farming bersama Tabloid Sinar Tani”.

Urban farming adalah istilah yang mengacu pada kegiatan menanam tanaman buah atau sayuran tanpa lahan luas.

Artinya, orang-orang yang tinggal di perkotaan dan menghuni rumah berlahan sempit bisa memasok sendiri bahan makanan tanpa perlu rutin ke pasar. 

Baca juga: 6 Cara Menanam Tanaman Herbal di Dalam Ruangan

“Bahkan menanam jagung cukup di emperan jalanan juga bisa, enggak perlu lahan,” ujar seorang penggiat tanaman, Toto Compos, dalam acara “Urban Farming Gaya Hidup Pemenuhan Pangan Milenial”, Kantor Benda Alam Yayasan KEHATI, Pasar Minggu, Jakarta, beberapa waktu lalu. 

Toto mengatakan, ada beragam varian urban farming yang bisa diterapkan di rumah, di antaranya melakukannya untuk ketahanan pangan, bisnis menjual buah di dalam pot, atau tanaman herbal. Berikut jenis tanaman urban farming. 

Baca juga: Ini Kendala yang Umum Terjadi Dalam Urban Farming 

Tanaman buah dalam pot

Berkebun sayur dan buahPixabay/Jf-Gabnor Berkebun sayur dan buah

Masing-masing memiliki beberapa jenis tanaman yang cocok untuk ditanam. Apabila ingin bisnis menjual buah di dalam pot, Toto menyarankan memilih buah tin.

“Di lingkungan saya, seringnya menanam buah. Untuk buah tin, harganya mahal apa pun jenisnya kalau dijual. Saat tanaman sedang berbuah, harganya bisa di atas Rp 100.000,” ungkapnya.

Tanaman herbal

Apabila ingin menanam tanaman herbal, cobalah kunyit hitam. Dilansir dari laman resmi Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta, kunyit hitam (Curcuma caesia) memiliki beragam khasiat.

Kunyit hitam rendah lemak dan karbohidrat serta mengandung protein, pati, vitamin C, dan mineral. Kunyit hitam biasa digunakan sebagai jamu pereda nyeri perut, penambah napsu makan, penambah stamina, serta mengatasi batuk.

Baca juga: 6 Langkah Menanam Kunyit di Polybag, Praktis dan Mudah

Ilustrasi tanaman herbal. Shutterstock/Geshas Ilustrasi tanaman herbal.
Tidak hanya itu, salah satu tanaman herbal ini juga dapat membantu mengatasi kulit gatal serta sebagai obat pereda radang pada kulit yang gatal lantaran ada kandungan yang membuantany bersifat antiinflamasi.

“Kunyit hitam kalau ingin dijual bisa mencapai Rp 55.000 di situs jual beli daring. Kalau dibeli langsung, umumnya seharga Rp 75.000,” kata Toto.

Baca juga: Langkah Menyemai Benih Pakcoy untuk Ditanam secara Hidroponik 

Tanaman sayuran

Untuk tanaman sayuran, lebih erat kaitannya dengan ketahanan pangan, yang memungkinkan kamu menghemat pengeluaran untuk membeli sayuran.

Jika tertarik urban farming dengan menanam sayuran, Toto menyarankan memilih kangkung dan bayam karena cepat panen serta tidak mudah mati selama dirawat dengan teratur.

“Dari semua varian urban farming, tanaman sayuran yang paling mudah (diterapkan). Mereka juga gampang dicari (benihnya) dan bisa langsung dikonsumsi sendiri,” pungkas Toto.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com