JAKARTA, KOMPAS.com - Selain kayu, UPVC (Unplasticized Poly Vinyl Chloride) dan aluminium menjadi dua jenis material kusen alternatif yang dianggap lebih awet dan antirayap.
Meski kusen UPVC maupun aluminium cukup umum digunakan pada bangunan saat ini, keduanya kerap dibanding-bandingkan tentang kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Lantas, apa saja kelebihan dan kekurangan antara kusen UPVC maupun kusen aluminium?
Baca juga: 5 Hal yang Dapat Menyebabkan Kusen Jendela dan Pintu Kayu Berayap
Dilansir dari beberapa sumber, pada artikel ini akan dibahas mengenai kusen UPVC dan kusen aluminium secara lebih detail.
UPVC terbuat dari plastik semacam PVC yang sifat plastisnya dikurangi sehingga materialnya jadi lebih kaku.
Sedangkan kusen aluminium terbuat dari bahan yang sesuai dengan namanya, yakni aluminium. Kedua material ini sama-sama ringan, kuat, dan antirayap.
Dibandingkan dengan UPVC, aluminium lebih tahan api, mengingat UPVC adalah bahan turunan plastik yang bisa terbakar dan meleleh.
Baca juga: Perlukah Mengganti Kusen Pintu yang Dimakan Rayap?
Namun, bahan aluminium tetap merambatkan panas. Jadi, apabila terkena api atau panas, kusen aluminium menghantarkan panas.
Ketahanan kelembapan ini tentu menjadi perhatian khusus, apalagi untuk kusen area luar (outdoor) atau area basah, seperti kamar mandi.
Kusen UPVC tahan air dan tidak akan berubah bentuk kalau terkena air, sedangkan kusen aluminium bisa berkarat kalau tidak diberi lapisan antikarat yang baik.