Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 28/12/2021, 22:14 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

Sumber Ahs

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak ada hal yang lebih buruk daripada mendapati air conditioner (AC) yang rusak pada hari musim panas. Tentu saja hal ini sangat menjengkelkan.

Untuk itu, servis dan pemeliharaan rutin sangat penting menjaga unit AC dalam kondisi kerja terbaik. Namun, meski dengan perawatan dan perbaikan rutin, setiap AC pada akhirnya akan mengalami keausan. 

Baca juga: Stop Meletakkan Tanaman Hias Dekat AC, Ini Alasannya

AC umumnya bertahan 10-15 tahun, tapi seiring penggunaan AC bisa mengalami kerusakan sebelum waktunya sehingga perlu diganti. 

Melansir dari American Home Shield, Selasa (28/12/2021), berikut tanda-tanda AC perlu diganti.  

Baca juga: Cara Mengatasi AC yang Tidak Dingin Saat Cuaca Panas

Usia AC 

Ilustrasi AC atau pendingin ruangan. SHUTTERSTOCK/DONIKZ Ilustrasi AC atau pendingin ruangan.
Seperti dijelaskan sebelumnya, usia AC biasanya bisa bertahan sekitar 10-15 tahun, tergantung pemakaian. Semakin tua unit AC, semakin besar mengalami masalah kinerja dan membutuhkan perbaikan.

Jika memiliki unit AC yang lebih tua, Anda juga harus memeriksa nomor rasio efisiensi energi musiman (SEER). Angka ini menunjukkan jumlah energi yang dikonsumsi versus jumlah udara dingin yang dikeluarkan AC. 

Baca juga: Menggunakan 1 Unit AC untuk 2 Ruangan Berbeda, Efektifkah?

SEER minimum adalah 13, tetapi beberapa unit AC lama yang diproduksi sebelum 2006 mungkin memiliki nomor SEER serendah 10. Ini dapat berarti bahwa efisiensi keseluruhan yang lebih rendah.

Unit AC yang lebih tua juga cenderung menggunakan gas pendingin R-22. Penggunaan gas ini telah dilarang oleh Badan Perlindungan Lingkungan dan sedang dihapus.

Meski unit AC masih dapat diservis dengan R-22, sumbernya menjadi semakin sulit dan akan lebih mahal. 

Baca juga: 4 Alasan Pentingnya Pemeliharaan AC Secara Rutin 

Kebisingan

Ini seharusnya tidak mengejutkan, tetapi unit AC yang bising bukan pertanda baik. Benturan dapat menunjukkan bagian yang rusak atau blower dalam ruangan yang tidak seimbang.

Unit AC yang bising secara keseluruhan menjadi pertanda buruk. Ada beberapa jenis kebisingan yang dapat ditimbulkan AC.

Jika dibiarkan, banyak yang dapat menyebabkan kerusakan serius dan perlunya perbaikan yang lebih mahal atau penggantian total. 

Baca juga: 5 Tips Menghemat Tagihan Listrik Saat Menggunakan AC di Rumah

Tagihan listrik melonjak 

Ilustrasi pendingin ruangan atau AC (air conditioner).SHUTTERSTOCK/KWANGMOOZAA Ilustrasi pendingin ruangan atau AC (air conditioner).
Jika melihat tagihan listrik yang melonjak secara tidak normal, hal ini bisa menandakan bahwa AC tidak berfungsi dan tidak beroperasi secara efisien.

Meski sesuatu yang normal untuk AC mengalami peningkatan biaya selama hari-hari terpanas pada musim panas dan hari-hari terdingin pada musim dingin, lonjakan biaya yang terus-menerus tanpa perubahan yang sesuai dalam kebiasaan penggunaan adalah menjadi tanda AC dalam bahaya atau perlu segera diganti. 

Mengganti ke unit AC baru yang efisien dapat menghemat 20-40 persen tagihan listrik. 

Baca juga: Perhatikan, Ini Cara Tepat Meletakkan Unit AC Outdoor

Inkonsistensi suhu 

Apakah area dari rumah Anda lebih dingin daripada area lain? Jika Anda telah menyetel AC ke suhu yang diinginkan dan memperhatikan bahwa beberapa ruangan tidak dingin secara merata dan baik, artinya unit AC tidak dapat memenuhi permintaan Anda akan udara dingin.  

Hal ini juga bisa menandakan bahwa AC sudah tidak lagi bekerja efektif dan maksimal sehingga perlu diperbaiki, bahkan diganti. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com