Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Hal yang Perlu Diketahui Sebelum Membuat Taman Vertikal di Rumah

Kompas.com - 03/10/2021, 21:01 WIB
Esra Dopita Maret

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Taman vertikal merupakan salah satu tren tanaman dan berkebun teratas saat ini. Minat terhadap taman vertikal naik 287 persen pada 2018 menurut laporan tren 100 teratas Pinterest pada 2019.

Ide taman vertikal bisa dilakukan di rumah serta tidak memerlukan alat berkebun yang mahal dan tanaman khusus. Anda dapat membeli tanaman secara online untuk mengisi taman Anda. Tanaman ini bahkan tidak menghabiskan banyak uang.

Baca juga: 5 Tanaman Hias yang Cocok untuk Taman Vertikal

Meski demikian, hal itu tentu saja tergantung pada jenis bingkai taman vertikal yang dipilih. Namun, membuat taman vertikal memerlukan banyak pertimbangan dan ada beberapa hal yang perlu diketahui.

Melansir dari Real Simple, Minggu (3/9/2021), berikut ini hal-hal yang perlu diketahui sebelum membuat taman vertikal di rumah. 

Baca juga: Cara Membuat Taman Vertikal di Dalam Ruangan 

Pilih komposisi penanam

Ada banyak jenis taman vertikal yang bisa dipilih. Salah satu pilihan yang mudah adalah taman bergaya kontainer, yang berarti tanaman pot ditempelkan ke dinding atau dipajang dalam barisan atau ditumpuk.

Selain itu, taman saku. Taman ini menampilkan tanaman yang diselipkan ke dalam saku yang terbuat dari kain kempa atau kanvas.

Taman vertikal juga dapat ditanam di pot plastik atau kayu besar dengan slot atau panel atau di palet kayu daur ulang. Untuk sistem ini, tanahnya lebih sedikit, jadi kadang-kadang digunakan wire mesh untuk mencegah isinya tumpah.

Baca juga: Cara Membuat Taman Vertikal di Dalam Ruangan 

Tentukan penempatan berdasarkan kebutuhan pencahayaan 

Taman vertikal dapat ditempatkan di mana saja, baik di dalam ruangan maupun di luar. Biarkan jenis paparan sinar matahari yang dibutuhkan tanaman menentukan di mana Anda menempatkan taman.

Misalnya, jika berencana memasukkan tanaman sukulen (seperti kaktus), Brian Sullivan, Wakil Presiden untuk Koleksi Taman, Lanskap, dan Luar Ruang di The New York Botanical Garden, menyarankan memilih ruang yang memiliki setengah paparan sinar matahari.

“Beberapa wadah yang tersedia bersifat modular sehingga Anda dapat menggantungnya di luar saat musim panas dan membawanya ke dalam ruangan saat musim dingin,” kata Sullivan. 

Baca juga: Ingin Membuat Taman Vertikal? Ini Hal yang Harus Dipersiapkan

Campurkan tanaman yang memiliki tumbuh sama

Sullivan mengatakan secara umum, Anda akan ingin memilih tanaman all-sun atau all-shade. Anda juga ingin menggunakan tanaman yang memiliki tingkat pertumbuhan yang sama.

Katakanlah Anda menempatkan tanaman yang memiliki pertumbuhan lambat di sebelah tanaman dengan pertumbuhan lebih cepat. Tanaman yang lebih tumbuh kan mengambil alih dan menaungi yang lain. 

Baca juga: Trik Membuat Taman Vertikal di Rumah 

Pertimbangkan kebutuhan tanah dan air 

Chris Lambton, penata taman profesional dan pembawa acara Yard Crashers Jaringan DIY, mengatakan menggunakan tanah pot untuk membuat taman vertikal. 

“Kebun vertikal cepat kering seperti halnya pot. Tanah pot membantu menahan air dan menahan kelembapan," katanya.

Faktor penting lainnya adalah gravitasi, yang menarik air ke bawah. “Tanaman yang tidak membutuhkan banyak air direkomendasikan untuk diletakkan pada bagian atas taman karena bagian itu cepat kering. Tempatkan yang lebih cocok untuk kondisi basah di bagian bawah sistem." 

Baca juga: 4 Cara Membuat Taman Kecil Tampak Lebih Besar 

Pertimbangkan sistem irigasi tetes

Awalnya, taman vertikal membutuhkan lebih banyak perawatan daripada taman di tanah biasa atau tanaman kontainer. Dinding hidup ini lebih padat dan karenanya memiliki lebih sedikit tanah sehingga perlu disiram lebih sering.

"Penyiraman bisa jadi rumit. Semakin besar dinding, semakin saya merekomendasikan untuk memasukkan irigasi tetes," kata Becky Bourdeau, desainer lanskap di Potted di Los Angeles, Amerika Serikat.  

Baca juga: Jangan Diusir, Ini 3 Hewan Pembasmi Hama di Taman

Sistem tetes ini berkisar dari yang canggih dengan selang dan pengatur waktu hingga opsi yang lebih mendasar dengan lubang di bagian bawah penanam atau kantong memungkinkan air menetes ke bawah.

Bisa pula menggunakan kaleng penyiram seperti yang dilakukan taman kontainer standar, tetapi pastikan air didistribusikan secara merata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com