Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Kompas.com - 22/05/2024, 10:59 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken pada Selasa (21/5/2024) menuding Mahkamah Pidana Internasional (International Criminal Court/ICC) menghambat upaya diplomatik untuk mencapai gencatan senjata Israel-Hamas.

Saat berbicara di hadapan Kongres AS, Blinken berulang kali diinterupsi oleh pedemo yang mengkritisi dukungan Amerika untuk Israel.

Beberapa orang di antaranya diusir setelah meneriakinya penjahat perang. Namun, para pengunjuk rasa yang banyak menunjukkan tangan berwarna merah itu diizinkan duduk lagi dengan diam di belakang Blinken.

Baca juga: ICC Ancang-ancang Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Israel dan Pemimpin Hamas

Dalam pernyataannya, Blinken memuji Qatar dan Mesir karena membantu upaya ekstensif mengamankan gencatan senjata sementara Israel-Hamas dengan imbalan pembebasan sandera.

Namun, Direktur CIA Bill Burns yang menjadi tokoh utama AS dalam perundingan tersebut, pulang dengan tangan hampa sekitar sepuluh hari lalu.

“Saya pikir kita sudah sangat, sangat dekat dalam beberapa kesempatan,” kata Blinken kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat.

“Kami terus melakukannya setiap hari. Saya pikir masih ada kemungkinan,” lanjut Blinken, dikutip dari kantor berita AFP.

“Tetapi ini dihambat sejumlah peristiwa dan saya harus bilang, ya, keputusan yang sangat salah dari jaksa ICC kemarin—penyamaan memalukan yang tersirat antara Hamas dan kepemimpinan Israel—saya pikir itu hanya akan mempersulit prospek mendapatkan kesepakatan seperti itu,” imbuh menteri berusia 62 tahun itu.

Baca juga:

Sementara itu, jaksa ICC Karim Khan pada Senin (20/5/2024) mengajukan surat perintah penangkapan terhadap petinggi-petinggi Israel termasuk Perdana Menteri Benjamin Netanyahu serta para pemimpin Hamas.

Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 ke Israel mengakibatkan kematian lebih dari 1.170 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Hamas juga menyandera 252 orang, 124 di antaranya masih berada di Gaza termasuk 37 orang yang menurut tentara telah tewas.

Serangan balasan Israel kemudian menewaskan sedikitnya 35.647 orang di Gaza yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas itu.

Baca juga: Israel-Hamas Tolak Rencana ICC untuk Menangkap Para Pemimpinnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Kedubes Israel di Romania Dilempari Bom Molotov

Global
Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Alasan Kenapa Trump Tetap Bisa Maju ke Pilpres AS 2024 Andaikan Dipenjara

Global
Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Memanas, Korea Selatan Berencana Setop Perjanjian Militer Buntut Korea Utara Kirim Balon Sampah

Global
Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Kisah Collier Landry, Bocah 11 Tahun yang Yakinkan Detektif bahwa Ayahnya Membunuh Ibunya

Global
Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Sri Lanka: 455 Orang Ditipu untuk Berperang bersama Rusia di Ukraina

Global
Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Israel Masih Gempur Rafah hingga Khan Younis, Korban Terus Berjatuhan

Global
Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Kisah Kakak Beradik di Vietnam Nikahi 1 Perempuan, Tinggal Bersama dan Punya 10 Anak

Global
Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Rangkuman Hari Ke-830 Serangan Rusia ke Ukraina: Belgorod dan Kursk Diserang | Pemakaman Relawan Medis

Global
Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Ukraina Serang Belgorod dan Kursk, 2 Wilayah di Perbatasan Rusia

Global
4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

4 Tantangan Besar Ini Menanti Presiden Baru Meksiko

Global
Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Tak Bisa Temukan Susu, Ibu di Gaza Terpaksa Beri Tepung ke Sang Buah Hati...

Global
Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Apa Dampak Ukraina Diizinkan Pakai Senjata Barat untuk Serang Wilayah Rusia?

Internasional
3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

3 Orang Berpelukan Sebelum Tersapu Banjir Bandang di Italia, 2 Ditemukan Tewas

Global
Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Perang Ukraina Jadi Peluang Besar bagi AS untuk Rekrut Mata-mata Rusia

Internasional
Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Presiden Ukraina Bertemu Menhan AS Saat Hadiri Forum Keamanan di Singapura

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com