Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria China Tewas Saat Coba Olahraga Kontroversial Seperti Ini

Kompas.com - 19/05/2024, 16:47 WIB
Albertus Adit

Penulis

BEIJING, KOMPAS.com - Seorang pria China tewas saat melakukan jenis olahraga yang kontroversial seperti ini. Yakni menggelantungkan dagunya di tali khusus.

Tujuannya meredakan nyeri leher dan tulang belakang dengan mengurangi tekanan pada saraf.

Sebagaimana diberitakan Odditycentral pada Jumat (17/5/2024), selama sekitar satu dekade terakhir, bentuk olahraga yang aneh telah mendapatkan perhatian di seluruh China.

Baca juga: Serang Israel, Hezbollah Gunakan Senjata Baru Ini

Pada dasarnya ini melibatkan mengayunkan tubuh sambil menggantung di udara hanya dengan ditopang oleh tali dagu dari kulit.

Dilaporkan bahwa olahraga jenis ini ditemukan sekitar tahun 2017 oleh Sun Rongchun, penduduk asli Shenyang, sebagai cara untuk meredakan sakit punggung.

Olahraga kontroversial ini banyak dilakukan di taman dan pusat kebugaran luar ruangan di seluruh negeri.

Meskipun menggantung di udara dengan dagu kedengarannya bukan hal yang paling aman di dunia, para penggiat paraktisi bersumpah dengan hal itu, mengeklaim bahwa hal itu dapat mengatasi sakit leher dan punggung.

Namun, para dokter telah memperingatkan tentang bahaya gantung leher selama bertahun-tahun dan sebuah tragedi baru-baru ini menunjukkan bahwa jika dilakukan secara tidak benar, jenis olahraga ini bisa berakibat fatal.

Pada 15 Mei 2024, seorang pria China berusia 57 tahun secara tragis kehilangan nyawanya saat melakukan olahraga ini pada ayunan leher luar ruangan di sudut kebugaran luar ruangan di Kota Chengxi, Chongqing.

Polisi mengonfirmasi kematian pria tersebut akibat penggantungan leher, dan saksi mata menyatakan bahwa pria tersebut diduga menyandarkan lehernya pada ayunan, bukan pada dagu, sebelum mengayunkan tubuhnya.

Orang lain berpendapat bahwa dia mungkin menggunakan terlalu banyak tenaga saat mengayunkan tubuhnya. Apapun kesalahannya, itu terbukti mematikan.

"Tidak disarankan untuk berolahraga dengan alat ini meskipun konsepnya didasarkan pada prinsip traksi klinis," kata Zhao Qiang, wakil direktur Rumah Sakit Afiliasi Pertama Universitas Pengobatan Tradisional China Tianjin.

Baca juga: Wanita Brasil Diduga Bawa Orang Meninggal ke Bank untuk Ambil Pinjaman

"Bisa merusak saraf dan sumsum tulang belakang atau bahkan menyebabkan paraplegia. Tidak disarankan untuk menggantung di leher Anda untuk kebugaran. Itu tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi kesehatan Anda atau tulang belakang leher Anda," jelas dia.

Meskipun tragedi ini tidak akan membuat sebagian besar penggemar ayunan leher patah semangat, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai risiko yang terlibat dalam latihan fisik ini serta kebutuhan untuk mempelajari cara menggunakan ayunan leher dengan benar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Stormy Daniels Komentari Vonis Trump: Dia Harus Dipenjara

Global
Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com