Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Palestina, Mahasiswa Internasional di AS Rela Pertaruhkan Status Imigrasi...

Kompas.com - 19/05/2024, 11:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber Al Jazeera

COLUMBIA, KOMPAS.com - Perang Israel di Gaza memiliki makna pribadi bagi mahasiswa Columbia University, Mahmoud Khalil.

Sebagai pengungsi Palestina berusia 29 tahun yang dibesarkan di Suriah, Khalil ingin terlibat dalam aktivitas di kampus untuk menentang perang di Gaza. Namun, ia mengaku merasa gugup.

Khalil menghadapi dilema yang umum dialami oleh mahasiswa internasional. Dia bagaimanapun berada di Amerika Serikat dengan visa pelajar F-1.

Baca juga: Demonstrasi Pro-Palestina di Kampus-Kampus AS Bergulir ke Acara Wisuda

Dengan ini, kemampuannya untuk tetap tinggal di negara itu bergantung pada kelanjutan pendaftarannya sebagai mahasiswa penuh waktu.

Ia sadar partisipasinya dalam protes, termasuk perkemahan yang terjadi di halaman Columbia bulan lalu, berisiko membuatnya menghadapi penangguhan dan hukuman lain yang dapat membahayakan status pendaftarannya.

“Sejak awal, saya memutuskan untuk menjauh dari sorotan publik dan jauh dari perhatian media atau kegiatan berisiko tinggi. Saya menganggap perkemahan ini sebagai berisiko tinggi," kata Khalil, sebagaimana diberitakan Al Jazeera, Jumat (17/5/2024). 

Sebagai gantinya, ia memilih untuk menjadi negosiator utama untuk Columbia University Apartheid Divest.

Itu adalah sebuah kelompok mahasiswa yang mendorong para administrator sekolah untuk memutuskan hubungan dengan Israel dan kelompok-kelompok yang terlibat dalam kekerasan terhadap warga Palestina.

“Saya adalah salah satu orang yang beruntung bisa mengadvokasi hak-hak warga Palestina, orang-orang yang terbunuh di Palestina,” kata Khalil.

Ia menyebut pekerjaan advokasinya sebagai hal yang paling berisiko minimal yang bisa saya lakukan.

Baca juga: Momen Polisi New York Tak Sengaja Semprotkan Merica ke Muka Sendiri Saat Bubarkan Protes Pro-Palestina

Khalil menjelaskan bahwa ia bekerja sama dengan pihak universitas untuk memastikan kegiatannya tidak akan membuatnya mendapat masalah.

Berdasarkan percakapannya dengan para pemimpin sekolah, ia merasa kecil kemungkinan akan menghadapi hukuman.

Namun, pada 30 April, Khalil menerima email dari administrator Columbia yang mengatakan bahwa dia telah diskors, dengan alasan dugaan partisipasinya dalam perkemahan protes Pro-Palestina tersebut.

“Saya terkejut. Sungguh konyol bahwa mereka menskors negosiator,” jelasnya.

Namun, sehari kemudian -bahkan sebelum Khalil sempat mengajukan banding atas keputusan tersebut- pihak universitas mengiriminya email yang mengatakan bahwa skorsingnya telah dicabut.

Halaman:
Baca tentang

Terkini Lainnya

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Jago Mengetik Cepat Pakai Hidung, Pria Ini Pecahkan Rekor Dunia

Global
Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Para Penyintas Serangan 7 Oktober Menuntut Kelompok Pro-Palestina di AS

Global
Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Korea Utara Kirim 600 Balon Sampah Lagi ke Korea Selatan, Apa Saja Isinya?

Global
Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Rangkuman Hari Ke-829 Serangan Rusia ke Ukraina: Zelensky Temui Prabowo | Italia Beda Sikap dengan AS-Jerman

Global
Mayoritas 'Exit Poll' Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Mayoritas "Exit Poll" Isyaratkan Partai Modi Menangi Pemilu India 2024

Global
Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Bertemu Prabowo di Singapura, Zelensky Minta Dukungan dan Bilang Siap Perbanyak Pasok Produk Pertanian

Global
Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Pentingnya Israel-Hamas Sepakati Usulan Gencatan Senjata Gaza yang Diumumkan Biden...

Global
Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Menteri-menteri Israel Ancam Mundur Usai Biden Umumkan Usulan Gencatan Senjata Baru

Global
Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Saat China Berhasil Daratkan Chang'e-6 di Sisi Jauh Bulan...

Global
[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok 'Influencer Tuhan'

[UNIK GLOBAL] Penjual Sotong Mirip Keanu Reeves | Sosok "Influencer Tuhan"

Global
Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Korea Utara Kembali Terbangkan Balon Berisi Sampah ke Korea Selatan

Global
Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Mengenal Apa Itu All Eyes on Rafah dan Artinya

Global
Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Trump Kini Berstatus Terpidana, Apakah Masih Bisa Maju ke Pilpres AS 2024?

Global
Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Hezbollah Balas Serangan Israel dengan Drone Peledak

Global
Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Estonia Tak Punya Rencana B Jika Ukraina Jatuh

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com