BALTIMORE, KOMPAS.com - Otoritas Amerika Serikat (AS) pada Senin (13/5/2024) menghancurkan sebagian jembatan Francis Scott Key yang ambruk di Kota Baltimore, Negara Bagian Maryland, untuk membebaskan kapal kargo yang terjebak.
Kapal kontainer Dali itu tak bisa bergerak setelah menabrak jembatan tersebut pada Maret 2024.
Dengan ukuran sepanjang 300 meter, terjebaknya kapal Dali hampir menutup total akses ke salah satu pelabuhan terbesar di AS selama enam pekan terakhir.
Baca juga: Dampak Kerusakan Jembatan Baltimore terhadap Rantai Pasokan AS
Jembatan Francis Scott Key—jalur transit utama—ambruk seketika saat kapal berbendera Singapura itu kehilangan daya dan menabrak tiang penyangga. Sebanyak enam pekerja konstruksi tewas dalam insiden ini.
Presiden AS Joe Biden bulan lalu berjanji akan berusaha sekuat tenaga untuk membangun kembali jembatan ini, menjanjikan dana federal, dan membuka jalur baru untuk lalu lintas pelayaran pada akhir Mei.
Adapun pembongkaran dilakukan sekitar pukul 17.00 waktu setempat, menimbulkan kepulan asap abu-abu sebelum sebagian struktur jembatan jatuh ke sungai.
Komando Terpadu Respons Jembatan yang melakukan aksi tersebut mengatakan, bagian-bagian yang lebih kecil akan diangkat dengan derek sehingga Dali dapat dikeluarkan dari kanal.
“Radius kebisingan” sepanjang 6.000 kaki yang mengharuskan orang memakai pelindung telinga dibuat di sekitar lokasi ledakan, kata komando tersebut, yang terdiri dari badan-badan negara bagian dan federal termasuk Penjaga Pantai AS.
Baca juga:
Orang-orang di luar radius diperkirakan akan mendengar suara tidak lebih keras dari pertunjukan kembang api standar selama dua sampai lima detik.
Sebanyak empat kanal sementara telah dibuka sejauh ini agar ada sedikit lalu lintas maritim masuk-keluar dari Baltimore.
Pelabuhan di kota terbesar Maryland ini pada Senin menyampaikan, kapal "RoRo" pertama—dirancang untuk membawa kargo roll-on, roll-off seperti mobil dan truk—sudah tiba sejak ambruknya jembatan pada 26 Maret.
Pelabuhan ini adalah pusat utama bagi industri otomotif yang dilintasi hampir 850.000 mobil dan truk ringan tahun lalu, lebih banyak dibandingkan pelabuhan-pelabuhan AS lainnya, menurut data negara bagian.
Pekan lalu, pihak berwenang menemukan korban keenam dan terakhir yang tewas dalam insiden tersebut, Mendiang termasuk delapan orang kru konstruksi yang bekerja ketika jembatan ditabrak kapal.
Baca juga: Ukraina Bantah Kehilangan Jembatan Krynky di Tepi Sungai Dnipro
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.