Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Wartawan BBC Naik Bus yang Bisa Menyetir Sendiri di Seoul Korsel

Kompas.com - 25/04/2024, 16:37 WIB
BBC News Indonesia,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

SEOUL, KOMPAS.com - Saat saya duduk di bus A21, seorang pria di kursi pengemudi menekan tombol merah kecil di dasbornya.

Pria itu tersenyum lalu melepaskan setir dan mengangkat kakinya dari pedal gas.

Alih-alih menabrak sesuatu, kendaraan besar itu terus meluncur di jalan-jalan Seoul, ibu kota Korea Selatan, sekitar tengah malam.

Baca juga: Operator Bus di Malaysia Kecipratan Untung Konser Taylor Swift di Singapura, Raup Rp 99,5 Juta Per Hari

Bus tersebut berbelok di tikungan dan berhenti di lampu lalu lintas dengan sendirinya tanpa dikemudikan seorang sopir. Namun, tampaknya tidak ada seorang pun dari para penumpang yang menyadarinya.

"Suatu saat nanti, semua bus di Seoul akan berjalan tanpa pengemudi," kata Park Sang-uk, kepala operasi di SUM (Smart YoUr Mobility).

Perusahaannya telah menghabiskan empat tahun terakhir mengembangkan bus malam tanpa pengemudi di Seoul. Menurut pihak berwenang, bus semacam ini adalah yang pertama di seluruh dunia.

Jenis bus dan mobil ini dikenal dengan istilah autonomous vehicles (kendaraan otonom) atau AV.

"Semakin sedikit orang yang ingin mengemudikan bus, terutama pada malam hari," kata Park.

"Ini adalah solusi sempurna untuk membantu mengisi kekosongan itu," lanjutnya.

Jalan malam hari yang sepi juga merupakan tempat yang ideal untuk menguji teknologi baru itu, yang masih jauh dari sempurna.

Ada beberapa syarat keamanan yang harus dipenuhi sebelum menjalankannya.

Misalnya, semua penumpang harus duduk dan harus mengenakan sabuk pengaman setiap saat.

Selain itu, seorang sopir harus duduk di kursi pengemudi, yang dapat mengendalikan bus jika terjadi kesalahan. Namun, dalam waktu dekat, Park berkeras bahwa sopir tidak akan lagi diperlukan.

Baca juga: Cerita WNI Nyoblos Kali Pertama di Australia, Naik Bus 30 Menit demi ke TPS

"Saya tidak tahu ini bus tanpa pengemudi!"

Perjalanan itu berlangsung mulus. Bus tersebut membawa kami melewati kawasan bercahaya di pusat kota, kemudian ke lingkungan perumahan yang lebih remang-remang, dan berhenti sekitar 20 kali di jalan.

Pada awalnya, melihat setir bergerak dengan sendirinya dan bus berbelok ke kiri dan ke kanan, cukup membuat saya merasa gentar. Tetapi perasaan itu segera berlalu.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com