Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Inda Tewas Saat Bela Rusia dalam Perang di Ukraina

Kompas.com - 07/03/2024, 15:12 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

MOSKWA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar India di Rusia pada Kamis (7/3/2024) mengonfirmasi kematian Mohammed Afsan, warga negara India yang direkrut Rusia untuk berperang di Ukraina.

Jumlah tentara Rusia yang tewas di medan perang Ukraina diyakini mencapai puluhan ribu, dalam pertempuran yang telah berlangsung lebih dari dua tahun ini.

Kementerian Luar Negeri India mengatakan, bulan lalu mereka berupaya mengamankan pembebasan sekitar 20 warga India yang tak bisa keluar dari militer Rusia.

Baca juga: Ukraina Klaim Hancurkan Kapal Patroli Militer Rusia di Laut Hitam

Kedubesa India tidak mengungkapkan penyebab kematian Afsan, hanya mengatakan bahwa mereka sudah menghubungi keluarga korban dan pihak berwenang Rusia.

“Perwakilan kami akan mengupayakan pengiriman jenazahnya ke India,” tulis Kedubes India di media sosial X, sebelumnya bernama Twitter.

Saudara laki-laki Afsan yaitu Mohammed Imran pada Februari 2024 mengatakan kepada AFP, Afsan hilang selama hampir dua bulan.

Afsan kali terakhir menelepon dari Kota Rostov-on-Don di Rusia selatan untuk mengatakan bahwa dia dikerahkan ke garis depan, kata Imran.

Menurut kesaksian Imran, tentara India lainnya yang berhasil kabur memberitahu keluarganya bahwa Afsan (30) terluka oleh peluru.

Baca juga:

Kematian Afsan adalah yang pertama dikonfirmasi pihak berwenang India di kalangan warga negaranya yang bertugas di tentara Rusia, dan yang kedua dikonfirmasi secara keseluruhan.

Sebelumnya, pria berusia 23 tahun dari Negara Bagian Gujarat tewas dalam serangan udara Ukraina saat bekerja sebagai asisten keamanan, menurut laporan media lokal bulan lalu, mengutip kerabat dan tentara India lainnya di garis depan.

Bulan lalu, beberapa orang India yang direkrut mengatakan kepada AFP, mereka dibujuk  bergabung dengan iming-iming gaji tinggi dan paspor Rusia sebelum dikirim ke garis depan.

Para tentara yang berbicara dengan AFP mengeklaim, mereka dijanjikan peran non-tempur, tetapi dilatih untuk memakai senapan serbu Kalashnikov dan senjata lainnya sebelum dikirim ke Ukraina.

Baca juga: Isi Rekaman Rahasia Militer Jerman yang Bocor Terkait Perang Rusia-Ukraina

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com