JAKARTA, KOMPAS.com - Hubungan antara Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto—yang kini menjadi calon presiden RI—sebelum pemilihan umum atau pemilu 2024 menarik perhatian media asing.
Prabowo, yang saat ini unggul di quick count versi berbagai lembaga survei, disebut terbantu dengan popularitas dan dukungan dari Jokowi.
"Meningkatnya elektabilitas yang menjadikannya calon presiden favorit juga disebabkan oleh kecerdikannya memilih putra sulung Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sebagai wakilnya," tulis kantor berita AFP pada Rabu (14/2/2024).
Baca juga: Media Asing Soroti Quick Count Pemilu Indonesia 2024, Prabowo Unggul Telak
Politisi Partai Gerindra ini sebelumnya kalah dua kali dalam pemilihan presiden 2014 dan 2019 dari Jokowi, yang sekarang akan lengser setelah menyelesaikan masa jabatan dua periode.
Sebelumnya lagi, Prabowo juga kalah saat mencalonkan diri sebagai wakil presiden mendampingi capres Megawati Soekarnoputri pada pemilu 2009.
Namun, kini perolehan suara Prabowo-Gibran adalah yang tertinggi di berbagai lembaga survei quick count.
Dengan sampel di atas 90 persen surat suara telah dihitung sampai Kamis (15/2/2024) siang WIB, pasangan nomor urut 02 ini unggul nyaris mencapai 60 persen.
Menurut para pakar yang dikutip AFP, perubahan citra Prabowo dan kampanye media sosial yang menyasar generasi muda Indonesia juga turut berkontribusi mendongkrak popularitasnya.
Pria berusia 72 tahun ini sempat dituduh memerintahkan penculikan aktivis demokrasi pada akhir masa pemerintahan Soeharto. Prabowo kemudian diberhentikan dari militer pada 1998.
Akan tetapi, separuh lebih dari hampir 205 juta warga dengan hak pilih saat ini belum cukup umur pada masa pemerintahan Soeharto, ungkap AFP, seraya menyebutkan bahwa generasi muda Indonesia sekarang menjuluki Prabowo "kakek yang menggemaskan".
Terlebih, Prabowo berjanji akan melanjutkan pembangunan ekonomi yang disusun oleh Jokowi.
"Kami akan berjuang mewujudkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami akan melanjutkan apa yang sudah dibangun oleh presiden-presiden sebelumnya," kata Prabowo saat kampanye terakhir.
Baca juga:
"Luhut mengatakan bahwa presiden yakin ia (Prabowo) adalah kandidat yang tepat untuk memajukan kebijakan ekonominya, seperti menciptakan hilirisasi industri untuk mengolah sumber daya alam setelah berhasil di nikel," tulis Reuters pada 8 Februari 2024.
"Hanya Prabowo yang menunjukkan dukungan kuat terhadap kebijakan hilirisasi yang diusung Jokowi," lanjut Reuters, masih mengutip Luhut.
Beberapa analis yang dikutip media asal Inggris ini mengatakan, dukungan Jokowi terhadap Prabowo dan putranya sendiri (Gibran) adalah manuver yang diperhitungkan untuk melindungi warisannya dan mempertahankan pengaruh politik setelah lengser tahun ini.
Baca juga: New York Times: Periode Presiden Indonesia Berakhir, tapi Dinastinya Dimulai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.