Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gadis 3 Tahun Diselamatkan Usai 60 Jam Terjebak Tanah Longsor di Filipina

Kompas.com - 12/02/2024, 10:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

MANILA, KOMPAS.com - Seorang gadis berusia tiga tahun berhasil diselamatkan setelah hampir 60 jam terjebak di bawah reruntuhan akibat tanah longsor di sebuah desa di Filipina bagian selatan.

Selain itu, tim penyelamat juga menyelamatkan seorang bayi laki-laki usia dua bulan dari reruntuhan di Provinsi Davao de Oro, tiga hari setelah tanah longsor.

Hal itu diungkapkan Palang Merah Filipina (RRT) dalam sebuah postingan di Facebook.

Baca juga: Longsor di Filipina, 6 Tewas dan Mengubur 27 Orang di 2 Bus

Dikutip dari Independent pada Minggu (11/2/2024), gadis cilik itu langsung dibawa ke Rumah Sakit Komunitas Dokter di kotamadya Mawab, Davao de Oro.

RRT juga membawa bocah lelaki berusia dua bulan yang dilaporkan menderita diare parah itu ke rumah sakit yang sama.

Bencana tanah longsor di Filipina itu menewaskan sebanyak 35 orang. Para pejabat setempat juga tetap berharap agar lebih banyak lagi orang yang bisa diselamatkan.

Pasalnya, ada lebih dari 75 orang masih hilang dan 32 orang dilaporkan terluka.

Diketahui, tanah longsor melanda tambang emas di kota Maco di Provinsi Davao de Oro pada Selasa malam.

Tanah longsor itu mengubur rumah dan kendaraan yang mengangkut orang, termasuk dua bus dengan puluhan penambang.

"Itu terjadi begitu cepat. Mereka tiba-tiba melihat tanah longsor mengalir langsung ke arah mereka," kata juru bicara pemerintah Edward Macapili.

Baca juga: Tanah Longsor Timbun 2 Bus di Filipina, 20 Orang Masih dalam Pencarian

Sedangkan gadis berusia tiga tahun itu berhasil diselamatkan dari reruntuhan ketika tim penyelamat menggunakan tangan dan sekop mereka untuk menemukan korban yang selamat.

Foto-foto yang dibagikan oleh RRT menunjukkan petugas penyelamat membawa gadis itu, yang dibungkus dengan selimut darurat dan diberikan bantuan oksigen, kemudian dibawa ke rumah sakit terdekat di Mawab.

"Ini sebuah keajaiban," katanya, seraya menambahkan bahwa menyelamatkan anak tersebut memberikan harapan bagi para penyelamat.

"Kami dapat melihat di postingan media sosial bahwa anak tersebut tidak mengalami luka apa pun," imbuh Macapili.

Meskipun lebih dari 300 orang terlibat dalam operasi penyelamatan, proses tersebut terhambat oleh lumpur tebal, hujan lebat, rusaknya jalur komunikasi, dan ancaman tanah longsor susulan.

Hujan juga menyebabkan puluhan ribu warga mengungsi ke tempat penampungan darurat.

Baca juga: 8 Tewas, 47 Orang Hilang akibat Tanah Longsor di China

Curah hujan yang tinggi, daerah pegunungan, dan penggundulan hutan akibat pertambangan membuat pulau-pulau tersebut rentan bencana tanah longsor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

 Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Hubungan Sesama Jenis di Irak Dapat Dihukum 15 Tahun Penjara

Global
Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Video Detik-detik Sopir Mobil Gagalkan Penjabretan di Pinggir Jalan, Pepet Motor Pelaku

Global
Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Afrika Selatan Peringati 30 Tahun Apartheid, Kemiskinan Masih Jadi Isu Utama

Global
Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Polisi Bubarkan Perkemahan dan Tangkap 192 Demonstran Pro-Palestina di 3 Kampus AS

Global
[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit 'Otak Cinta'

[UNIK GLOBAL] Perempuan 60 Tahun Menang Miss Buenos Aires | Diagnosis Penyakit "Otak Cinta"

Global
Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Hamas Rilis Video 2 Sandera yang Desak Pemerintah Israel Capai Kesepakatan

Global
Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Hezbollah Tembakkan Peluru Kendali ke Israel

Global
Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Menlu Turkiye Akan Kunjungi Arab Saudi untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Vatikan dan Vietnam Akan Menjalin Hubungan Diplomatik Penuh

Internasional
New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

New York Kembalikan 30 Artefak yang Dijarah ke Indonesia dan Kamboja

Global
Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Salah Bayar Makanan Rp 24 Juta, Pria Ini Kesal Restoran Baru Bisa Kembalikan 2 Minggu Lagi

Global
Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Saat Jangkrik, Tonggeret, dan Cacing Jadi Camilan di Museum Serangga Amerika...

Global
Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza akibat Serangan Israel...

Global
Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Arab Saudi Imbau Warga Waspadai Penipuan Visa Haji Palsu

Global
China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

China Beri Subsidi Rp 22,8 Juta ke Warga yang Mau Tukar Mobil Lama ke Baru

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com