Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Ukraina Mulai Bangun 4 Reaktor Nuklir Baru

Kompas.com - 25/01/2024, 18:17 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber Reuters

KYIV, KOMPAS.com - Menteri Energi Ukraina, German Galushchenko mengatakan bahwa pihaknya akan memulai pembangunan empat reaktor tenaga nuklir baru tahun ini.

Hal itu sebagai upaya negara untuk mengkompensasi hilangnya kapasitas energi akibat perang dengan Rusia.

Dikutip dari Reuters pada Kamis (25/1/2024), dua unit termasuk reaktor dan peralatan terkait akan didasarkan pada peralatan buatan Rusia yang ingin diimpor Ukraina dari Bulgaria.

Baca juga: 11 Drone Rusia Berhasil Dijatuhkan Ukraina, Banyak Korban Terluka

Sementara dua lainnya akan menggunakan teknologi Barat dari pembuat peralatan listrik Westinghouse.

"Keempat reaktor tersebut akan dibangun di pembangkit listrik tenaga nuklir Khmelnytskyi di sebelah barat Ukraina," kata Galushchenko.

Meski demikian, Ukraina tidak menyebutkan secara spesifik apakah keempat reaktor tersebut dapat dikembangkan secara bersamaan di tahun ini.

Dijelaskan bahwa Ukraina diperkirakan akan memulai pembangunan pada musim panas-musim gugur tahun ini.

"Kami membutuhkan kapal. Kami ingin segera mengerjakan unit ketiga dan keempat," tambahnya, merujuk pada kapal bertekanan reaktor yang harus diimpor.

Diketahui, pembangunan reaktor ke-3 dan ke-4 di Khmelnytskyi dimulai pada tahun 1980-an tetapi terhenti.

Sejak memperoleh kemerdekaan dari Uni Soviet pada 1991, Ukraina telah membangun tiga reaktor nuklir baru, masing-masing di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia, Khmelnytskyi dan Rivne.

Saat ini tiga pembangkit listrik tenaga nuklir di wilayah yang dikuasai Ukraina menghasilkan lebih dari 55 persen kebutuhan listrik negara tersebut.

Namun, Ukraina ingin memperluas sektor ini untuk membantu mengkompensasi hilangnya Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.

Sedangkan Rusia menguasai fasilitas tersebut setelah melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada awal 2022, dan enam reaktor nuklirnya kini tidak digunakan.

"Dengan unit ke-3 dan ke-4 (unit Khmelnytkyi) kami ingin memberikan kompensasi kepada Zaporizhzhia, dan sekarang kami sedang dalam pembicaraan dengan mitra Bulgaria kami mengenai dua reaktor yang ingin kami ambil," terang Galushchenko.

Baca juga: Norwegia Siap Pasok Amunisi ke Ukraina untuk Perang

Pada bulan Desember, perusahaan tenaga nuklir Ukraina Energoatom dan Westinghouse menandatangani perjanjian pembelian peralatan untuk unit tenaga ke-5 Khmelnytskyi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com