Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baru Diresmikan PM Modi, Mengapa Kuil Ram di Ayodhya India Kontroversial?

Kompas.com - 23/01/2024, 20:12 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Penulis: VOA Indonesia

ATODHYA, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meresmikan sebuah kuil yang kontroversial di Kota Ayodhya, India utara pada Senin (22/1/2024).

Kontroversi itu datang dari pembangunan kuil yang dibangun di atas tanah bekas masjid bersejarah, yang dihancurkan oleh massa umat Hindu tiga dekade lalu.

Kuil itu masih dalam tahap pembangunan, dan nantinya akan ditujukan untuk menyembah Dewa Ram dalam agama Hindu.

Baca juga: Pria India Pakai Lipstik dan Riasan, Menyamar Sebagai Pacarnya demi Bisa Ujian

Pembangunan kuil dilakukan sebagai bentuk pemenuhan permintaan yang telah lama diajukan oleh jutaan umat Hindu yang menyembah dewa tersebut.

Sebuah terompet berbentuk keong ditiup oleh seorang pemuka agama Hindu yang menandai dibukanya kuil itu, dan Modi lalu meletakkan sebuah bunga teratai di depan patung yang terbuat dari batu hitam.

“Dewa kita, Ram, sudah tiba. Setelah berabad-abad menunggu, Ram akhirnya tiba. Selama berabad-abad kita bersabar, pengorbanan dan penebusan dosa yang tak terhitung jumlahnya, akhirnya Dewa kita, Ram, datang,” ujar Modi dalam pidatonya.

Sekitar 7.500 orang, termasuk para pengusaha, politisi, dan bintang film India menyaksikan ritual tersebut melalui layar raksasa di luar kuil, bersamaan dengan helikopter menghujani kelopak bunga.

Langkah peresmian kuil yang cukup kontroversial ini disebut sebagai upaya Modi untuk meningkatkan dukungan politik nasional untuk partainya jelang pemilu nasional bulan April atau Mei mendatang.

Menurut Nilanjan Mukhopadhyay, seorang pakar nasionalisme Hindu dan penulis buku tentang Modi, Partai Bharatiya Janata diperkirakan akan kembali mengeksploitasi agama untuk kepentingan politik, dan Modi tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini.

Baca juga: Pria India Pecahkan Rekor Meninju Samsak 55 Jam Lebih 15 Menit

“Apa yang sedang dilakukan di Ayodhya, dalam skala yang dibangun saat ini, yang sedang


dikembangkan, akan membuatnya seperti Vatikan untuk agama Hindu. Itulah yang dipublikasikan. Modi tidak akan melewatkan kesempatan itu sedikitpun untuk menjual pencapaiannya membangun kuil ini,” ujar Mukhopadhyay.

Dibangun dengan biaya sekitar 217 juta dolar AS atau setara Rp 3,3 triliun, Kuil Ram dianggap penting bagi umat Hindu yang percaya Dewa Ram dilahirkan di tempat yang sama dengan tempat umat Muslim Mughal membangun Masjid Babri pada abad ke-16 di atas reruntuhan kuil.

Masjid itu kemudian dihancurkan oleh massa umat Hindu pada Desember 1992, yang kemudian menimbulkan kerusuhan nasional dengan korban tewas lebih dari 2.000 orang, sebagian besar adalah umat Muslim.

Sejarah tersebut hingga kini masih menyisakan luka bagi umat Muslim. Ziya Us Salam, penulis buku “Menjadi Muslim di India Hindu” mengatakan, pembangunan Kuil Ram adalah kontrak politik terbesar untuk supremasi Hindu.

“Ada ketakutan bahwa pemerintah ini dan semua afiliasinya, mereka ingin menghapus semua jejak Muslim atau peradaban Islam dari India. Di satu sisi, mereka ingin mengganti nama semua kota yang memiliki nama yang terdengar seperti nama Muslim. Di sisi lain, mereka ingin menyingkirkan hampir semua masjid, dan pengadilan dengan senang hati menerima petisi dengan dalih apapun,” ujarnya.

Baca juga: Diduga Terlibat Perdagangan Manusia, Pesawat Tujuan India Ditahan di Perancis

Meski begitu, sejumlah umat Hindu berharap kehadiran kuil tersebut dapat membawa kedamaian bagi seluruh umat, seperti yang disampaikan Madhukar.

“Saya pikir ini adalah kesempatan yang baik, ini adalah kesempatan untuk menciptakan perdamaian dan saya pikir kuil ini akan memberi efek yang menenangkan, sehingga orang-orang dari berbagai kalangan dapat pergi ke sana dan merasakan kedamaian. Saya pikir ini akan memperbaiki situasi,” ujarnya.

Pejabat pemerintah India mengatakan, kuil yang dibangun setinggi tiga lantai itu akan terbuka untuk umum setelah peresmian ini, dan diperkirakan akan ada sebanyak 100.000 peziarah datang setiap harinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com