Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Inggris Dapat Tekanan untuk Tingkatkan Anggaran Pertahanannya

Kompas.com - 16/01/2024, 15:15 WIB
Albertus Adit

Penulis

LONDON, KOMPAS.com - Perdana Menteri (PM) Inggris Rishi Sunak mendapat tekanan untuk meningkatkan anggaran pertahanannya.

Tekanan itu datang dari anggota parlemennya sendiri ketika ia merinci peran Inggris dalam serangan udara terhadap kelompok Houthi Yaman.

Anggota parlemennya itu juga memberi saran agar Rishi Sunak tidak membuang peralatan penting angkatan laut saat ancaman global sedang meningkat.

Baca juga: PM Inggris: Serangan ke Houthi Yaman Perlu dan Sebanding

Dilansir dari The National News pada Selasa (16/1/2024), komentar itu muncul ketika ia menyampaikan kepada parlemen rincian serangan pasukan AS dan Inggris terhadap 14 sasaran pada hari Jumat yang lalu.

Alasan dia bahwa masyarakat harus mengakui ada risiko jika tidak mengambil tindakan tersebut.

"Pesawat pembom tempur RAF Typhoon menyerang dua sasaran di barat laut Yaman, menyerang sembilan bangunan di lapangan terbang Bani dan tiga bangunan lainnya di Abbs yang mencakup peluncur rudal jelajah," kata Sunak.

Ia menyatakan, serangan itu sebagai respons langsung terhadap serangan Houthi pada kapal-kapal dagang di Laut Merah.

Jika tidak mengambil tindakan, maka bisa melemahkan keamanan internasional, dan supremasi hukum, serta semakin merusak kebebasan navigasi internasional.

Namun dengan berlanjutnya perang di Gaza dan Ukraina serta meningkatnya ancaman konflik antara Tiongkok dan Taiwan, mantan perwira Coldstream Guards Richard Drax, MP, berpendapat bahwa belanja pertahanan harus ditingkatkan melampaui target saat ini sebesar dua persen dari PDB.

"Kita menghadapi masa-masa berbahaya. Tidak diragukan lagi pertahanan membutuhkan lebih banyak uang. Lebih dari 2,5 persen PDB jika laki-laki dan perempuan pemberani kita mau berjuang dalam konflik yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang," terangnya.

Sementara anggota parlemen veteran Tory lainnya, Julian Lewis, juga secara tidak langsung mengkritik keadaan angkatan bersenjata Inggris.

Baca juga: Nekat Tumpangi Perahu, 4 Orang Tewas Saat Menyeberangi Selat Inggris

Ia menyoroti bahwa selama Perang Falklands tahun 1982, Inggris memiliki 35 kapal fregat dan kapal perusak serta menghabiskan 4,5 persen PDB untuk pertahanan.

"Kedua angka tersebut bisa dipotong setengahnya untuk menggambarkan situasi kita saat ini," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Keputusan Irak Mengkriminalisasi Hubungan Sesama Jenis Menuai Kritik

Internasional
Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Cerita 5 WNI Dapat Penghargaan sebagai Pekerja Teladan di Taiwan

Global
Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Rangkuman Hari Ke-796 Serangan Rusia ke Ukraina: Ukraina Gagalkan 55 Serangan di Donetsk | Rusia Rebut Semenivka

Global
Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Anak-anak di Gaza Tak Tahan Lagi dengan Panas, Gigitan Nyamuk, dan Gangguan Lalat...

Global
AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

AS Menentang Penyelidikan ICC atas Tindakan Israel di Gaza, Apa Alasannya?

Global
Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskors... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com