WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Rusia baru-baru ini menggunakan rudal balistik jarak pendek (SRBM) dari Korea Utara untuk melakukan beberapa serangan terhadap Ukraina.
Hal ini disampaikan Gedung Putih pada Kamis (4/1/2024), mengutip informasi intelijen yang baru saja dideklasifikasi.
Juru bicara keamanan nasional John Kirby mengatakan kepada para wartawan bahwa Amerika Serikat akan menyampaikan perkembangan ini kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB).
Baca juga: Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 21.507 Orang, Fasilitas PBB Turut Diserang Israel
Dilansir dari Reuters, Kirby menyebut transfer senjata Korea Utara ke Rusia sebagai eskalasi yang signifikan dan memprihatinkan.
Dia juga mengatakan bahwa Amerika Serikat akan menjatuhkan sanksi tambahan terhadap pihak-pihak yang memfasilitasi transaksi senjata tersebut.
Baik Moskwa maupun Pyongyang telah membantah melakukan transaksi senjata apapun, namun berjanji untuk memperdalam hubungan militer.
Penggunaan rudal tersebut menuai kecaman dari Inggris dan Korea Selatan, yang telah melaporkan bahwa Korea Utara mungkin telah memasok SRBM ke Rusia.
Pasokan rudal ini jadi bagian dari kesepakatan senjata yang lebih besar yang juga mencakup rudal anti-tank dan anti-rudal udara, peluru artileri dan mortir, serta senapan.
"Informasi kami menunjukkan bahwa Republik Demokratik Rakyat Korea baru-baru ini memberikan peluncur rudal balistik dan beberapa rudal balistik kepada Rusia," kata Kirby, menggunakan nama resmi Korea Utara.
Pada 30 Desember, Kirby mengatakan bahwa pasukan Rusia meluncurkan setidaknya satu rudal balistik Korea Utara ke Ukraina. Rudal itu diklaim mendarat di lapangan terbuka.
Baca juga: Korea Utara Dituding Pasok Rudal ke Rusia untuk Serang Ukraina Baru-baru Ini
Rusia sebelumnya meluncurkan beberapa rudal Korea Utara sebagai bagian dari gelombang serangan udara yang lebih luas, kata Kirby.
Washington masih menilai dampak dari rudal-rudal tersebut.
Baca juga: Dampak Gempa Jepang: Peringatan Tsunami di Rusia, Korea Utara, dan Korea Selatan
Rusia baru-baru ini telah meluncurkan beberapa serangan paling intens di Ukraina sejak perang dimulai hampir dua tahun lalu. Rusia disebut telah meluncurkan lebih dari 300 pesawat tak berawak dan rudal dari berbagai jenis ke berbagai kota di seluruh Ukraina.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.