Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malaysia Larang Kapal Berbendera Israel Berlabuh

Kompas.com - 20/12/2023, 14:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Malaysia pada Rabu (20/12/2023) melarang kapal kargo berbendera Israel berlabuh sebagai tanggapan atas perang di Gaza yang menurut Kuala Lumpur melanggar prinsip-prinsip dasar kemanusiaan.

Kapal-kapal yang menuju Israel juga akan dilarang memuat kargo di pelabuhan mana pun di Malaysia, kata Perdana Menteri Anwar Ibrahim, dikutip dari kantor berita AFP.

Salah satu yang disoroti Anwar adalah perusahaan pelayaran terbesar Israel, ZIM.

Baca juga: Malaysia Izinkan Tulisan Selamat Natal di Roti Halal

Kabinet Malaysia pada 2002 mengizinkan ZIM berlabuh tetapi mulai hari ini izin tersebut dicabut.

“Pemerintah Malaysia memutuskan untuk memblokir dan melarang perusahaan pelayaran ZIM yang berbasis di Israel berlabuh di pelabuhan mana pun di Malaysia,” ujar Anwar.

“Sanksi ini adalah respons terhadap tindakan Israel yang mengabaikan prinsip-prinsip dasar kemanusiaan dan melanggar hukum internasional melalui pembantaian dan kebrutalan yang terus berlanjut terhadap warga Palestina,” lanjutnya.

Anwar juga yakin perdagangan Malaysia tidak akan terpengaruh oleh keputusan tersebut.

Baca juga:

Adapun Malaysia tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Perang Israel-Hamas pecah sejak 7 Oktober 2023. Serangan Hamas menewaskan sekitar 1.140 orang di Israel yang sebagian besar warga sipil, dan kira-kira 250 orang diculik.

Kemudian serangan balasan Israel merenggut 19.967 nyawa di Gaza, mayoritas adalah wanita dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas.

Baca juga: Hamas: Israel Telat Temukan Terowongan Bawah Tanah Terbesar di Gaza

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Pasangan AS Tewas Ditembak Geng di Haiti, Biden Percepat Pengerahan Pasukan

Global
300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

300 Orang Lebih Terkubur Tanah Longsor di Papua Nugini

Global
Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Hampir 100 Truk Bantuan Masuk Gaza lewat Dermaga AS

Global
Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Presiden Perancis dan Para Menteri Arab Bahas Pendirian Negara Palestina

Global
Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Usai Keputusan ICJ, Warga Palestina Ingin Tindakan, Bukan Kata-kata

Global
[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

[POPULER GLOBAL] Arab Saudi Setop Keluarkan Izin Umrah | Cerita Ayah Tak Mampu Beli iPhone bagi Putrinya

Global
ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

ICJ Perintahkan Israel Buka Penyeberangan Rafah di antara Mesir dan Gaza

Global
Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Pria Ini Pesan Burger McDonald's dengan Menghapus Semua Unsur, Ini yang Didapat

Global
Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Surat Perintah Penangkapan Netanyahu Disebut Tak Berlaku di Hongaria

Global
Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Singapore Airlines Ubah Aturan Sabuk Pengaman dan Rute Setelah Turbulensi Fatal

Global
Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Singapore Airlines Minta Maaf Setelah Penumpang Terluka Keluhkan Diamnya Maskapai

Global
Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Kepala CIA Bakal ke Paris, Bahas Lagi Gencatan Senjata di Gaza

Global
Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Beberapa Sumber: Putin Inginkan Gencatan Senjata di Ukraina Garis Depan

Global
Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Mampukah Taiwan Pertahankan Diri jika China Menyerang?

Internasional
Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Kematian Presiden Raisi Membuat Warga Iran Terbagi Jadi Dua Kubu

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com