Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Sepakat Tahun 2023 Jadi Tahun Terpanas dalam Sejarah

Kompas.com - 08/11/2023, 18:15 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

LONDON, KOMPAS.com - Dunia akan menjadi lebih panas pada tahun 2023 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, demikian ungkap para ilmuwan.

"Kami dapat mengatakan dengan hampir pasti bahwa tahun 2023 akan menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat, dan saat ini 1,43 Celcius di atas rata-rata pra-industri," kata Samantha Burgess, wakil direktur Copernicus Climate Change Service.

"Tindakan untuk melakukan aksi iklim yang ambisius menjelang Cop28 tidak pernah setinggi ini," tambahnya.

Baca juga: 2023 Diprediksi jadi Tahun Terpanas

Dilansir dari Guardian, para ilmuwan Copernicus menemukan bahwa bulan lalu merupakan bulan Oktober terpanas yang pernah tercatat di dunia, dengan suhu 1,7 derajat Celcius di atas rata-rata suhu bulan Oktober pada akhir tahun 1800-an.

Dengan membakar bahan bakar fosil dan merusak alam, manusia disebut telah memompa gas-gas perangkap panas ke atmosfer yang telah meningkatkan suhu bumi sebesar 1,2 derajat Celcius sejak Revolusi Industri.

Anomali suhu global pada Oktober 2023 adalah yang tertinggi kedua dari semua bulan dalam kumpulan data, menurut para ilmuwan, setelah bulan sebelumnya.

"Fakta bahwa kita melihat rekor tahun terpanas ini berarti rekor penderitaan manusia," kata Friederike Otto, seorang ilmuwan iklim di Imperial College London.

"Dalam tahun ini, gelombang panas ekstrem dan kekeringan yang diperparah oleh suhu ekstrem ini telah menyebabkan ribuan kematian, orang-orang kehilangan mata pencaharian, mengungsi, dan lain-lain. Ini adalah catatan yang penting."

"Itulah mengapa perjanjian Paris adalah perjanjian hak asasi manusia, dan tidak menaati tujuan-tujuan yang ada di dalamnya berarti melanggar hak asasi manusia dalam skala yang sangat besar," tambahnya.

Pada pertemuan puncak di Paris delapan tahun lalu, para pemimpin dunia berjanji untuk mencoba menghentikan pemanasan bumi sebesar 1,5 derajat Celsius pada akhir abad ini.

Baca juga: 2023 Akan Menjadi Tahun Terpanas dalam Sejarah

Namun, kebijakan yang ada saat ini justru meningkatkan suhu bumi sekitar 2,4 derajat Celsius.

Akshay Deoras, seorang ilmuwan peneliti meteorologi di University of Reading, mengatakan bahwa suhu pada Oktober 2023 menunjukkan bagaimana rekor suhu semakin hancur dengan selisih yang sangat besar.

Baca juga: Jepang Alami September Terpanas dalam 125 Tahun Terakhir

Pemanasan global akibat peningkatan emisi gas rumah kaca dan El Nino di Samudra Pasifik tropis dinilai menghantam Bumi dengan sangat keras.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Israel Batal Sita Kamera Associated Press Setelah Panen Kecaman

Global
Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Hari Ini, Irlandia dan Norwegia Akan Mengakui Negara Palestina Secara Resmi

Global
Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Pecah Rekor Lagi, Pendaki Nepal Kami Rita Sherpa Capai Puncak Everest 30 Kali

Global
Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Presiden Iran Meninggal, Puluhan Ribu Orang Hadiri Pemakaman Ebrahim Raisi

Global
Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Rangkuman Hari Ke-818 Serangan Rusia ke Ukraina: 3.000 Napi Ukraina Ingin Gabung Militer | 14.000 Orang Mengungsi dari Kharkiv 

Global
Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Belum Cukup Umur, Remaja 17 Tahun di India Pilih Partai PM Modi 8 Kali di Pemilu

Global
Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Menlu AS Tuding ICC Hambat Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas

Global
Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Menteri Keamanan To Lam Resmi Terpilih Jadi Presiden Vietnam

Global
Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Anggota Kabinet Perang Israel Ron Dermer Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Kok Bisa? 

Global
Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Amelia Earhart, Perempuan Pertama yang Melintasi Atlantik

Internasional
6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

6 Fakta soal Helikopter Presiden Iran, Termasuk Buatan AS dan Sudah Usang

Global
Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Rusia Umumkan Mulai Latihan Peluncuran Senjata Nuklir Taktis

Global
Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Penumpang yang Tewas dalam Singapore Airlines Berencana Berlibur ke Indonesia

Global
[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

[POPULER GLOBAL] Singapore Airlines Turbulensi Parah | Hasil Penyelidikan Awal Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Global
Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Presiden Iran Meninggal, Turkiye Adakan Hari Berkabung

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com