Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-615 Serangan Rusia ke Ukraina: "Putin Akan Berhasil jika..." | Rusia Perketat Perusahaan Asing

Kompas.com - 01/11/2023, 13:58 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KYIV, KOMPAS.com – Masih ada beberapa hal baru yang terjadi mewarnai perang Rusia-Ukraina hari ke-615 pada Selasa (31/10/2023).

Ini termasuk, Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin akan berhasil dalam upayanya merebut wilayah Ukraina jika Amerika Serikat menghentikan dukungan untuk Kyiv.

Sementara itu, Kremlin mengatakan, tidak akan ada "jalan keluar bebas" bagi perusahaan-perusahaan Barat yang menjual aset-aset mereka di Rusia.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-614 Serangan Rusia ke Ukraina: Kerusahan Bandara Dagestan | Serangan ke Crimea

Untuk lebih lengkapnya, berikut rangkuman serangan Rusia ke Ukraina hari ke-615 yang dapat Anda simak:

Rusia perketat pembatasan perusahaan asing

Kremlin pada Selasa mengatakan, tidak akan ada "jalan keluar bebas" bagi perusahaan-perusahaan Barat yang menjual aset-aset mereka di Rusia.

Kremlin menegaskan mereka harus mematuhi aturan yang ditentukan oleh Moskwa.

Financial Times pada Selasa melaporkan, Pemerintah Rusia telah memperketat pembatasan terhadap perusahaan-perusahaan asing yang mencoba menjual anak perusahaan mereka di Rusia, dengan menetapkan batasan dan tenggat waktu transaksi.

Financial Times mengungkap hal itu dengan mengutip keterangan dari orang-orang yang terlibat dalam kesepakatan baru-baru ini.

Ratusan perusahaan Barat telah meninggalkan Rusia dalam 20 bulan sejak Moskwa melancarkan serangannya ke Ukraina, dengan banyak yang mengambil diskon besar-besaran atau menghapus aset-aset mereka.

"Rusia tetap menjadi negara yang terbuka untuk investasi asing... Rusia siap untuk menciptakan kondisi yang nyaman bagi perusahaan-perusahaan asing yang bekerja di sini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov pada Selasa.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-613 Serangan Rusia ke Ukraina: Kecaman G7 | 36 Drone Jatuh

Sekjen PBB desak perdamaian

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Selasa mengungkap permohonan yang berapi-api untuk perdamaian di dunia dari sebuah situs di Nepal yang dihormati sebagai tempat kelahiran Buddha.

Saat berkunjung ke Nepal, Guterres telah berbicara tentang perlunya gencatan senjata antara Israel dan Hamas untuk mengakhiri “mimpi buruk” pertumpahan darah.

“Di Timur Tengah, Ukraina , Sahel, Sudan, dan banyak tempat lain di dunia, konflik sedang berkecamuk,” kata Guterres.

“Peraturan dan institusi global sedang dirusak karena hak asasi manusia dan hukum internasional diinjak-injak,” tambahnya, dikutip dari AFP.

Rusia tuding Kyiv berada di balik penembakan politisi pro-Moskwa

Rusia pada Selasa mengatakan pihaknya telah menangkap seorang pria yang terlibat dalam upaya pembunuhan terhadap seorang pemimpin separatis pro-Moskwa yang dipimpin Ukraina.

Halaman:

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com