Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konten Palsu Hamas-Israel Terus Menyebar, Moderasi Media Sosial Dipertanyakan

Kompas.com - 18/10/2023, 22:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

SAN FRANCISCO, KOMPAS.com - Senator AS Michael Bennet pada Selasa (17/10/2023) mencari informasi tentang bagaimana raksasa teknologi Meta, X, TikTok, dan Google berusaha menghentikan penyebaran konten palsu dan menyesatkan tentang konflik Israel-Hamas di platform mereka.

"Konten-konten yang menyesatkan telah menyebar di situs-situs media sosial sejak konflik dimulai, terkadang mencapai jutaan penonton," ujar Bennet, anggota parlemen dari Partai Demokrat, dalam surat yang ditujukan kepada para petinggi perusahaan tersebut.

Dilansir dari Reuters, visual dari konflik yang lebih lama, cuplikan video game, dan dokumen yang diubah adalah beberapa di antara konten yang menyesatkan.

Baca juga: Sekjen PBB Serukan Gencatan Senjata Kemanusiaan Segera dalam Perang Hamas-Israel

Konten-konten itu telah membanjiri platform media sosial sejak Hamas menyerang Israel 7 Oktober lalu.

"Dalam banyak kasus, algoritma platform Anda telah memperkuat konten ini, berkontribusi pada siklus kemarahan, keterlibatan, dan penyebaran ulang yang berbahaya," kata Bennet.

Komentar Senator tersebut muncul setelah kepala industri Uni Eropa Thierry Breton mengecam perusahaan-perusahaan tersebut.

Dia menuntut mereka untuk mengambil langkah yang lebih tegas untuk memerangi disinformasi di tengah konflik yang meningkat.

Dalam suratnya, Bennet telah mengajukan serangkaian pertanyaan kepada perusahaan-perusahaan tersebut untuk meminta rincian tentang praktik moderasi konten mereka dan meminta jawaban paling lambat 31 Oktober.

Perusahaan-perusahaan media sosial tersebut telah menguraikan beberapa langkah yang telah mereka ambil dalam beberapa hari terakhir dalam menanggapi konflik tersebut.

Aplikasi video pendek TikTok mengatakan bahwa mereka telah mempekerjakan lebih banyak moderator konten berbahasa Arab dan Ibrani.

Baca juga: Israel: Roket yang Hantam RS di Gaza Tembakan Meleset dari Sekutu Hamas

Meta, yang memiliki Facebook dan Instagram, mengatakan bahwa mereka telah menghapus atau menandai lebih dari 795.000 konten berbahasa Ibrani atau Arab yang dianggap mengganggu dalam tiga hari pertama sejak serangan Hamas.

Baca juga: Putin Telepon Netanyahu, Kali Pertama sejak Perang Hamas Vs Israel

X dan YouTube yang dimiliki Google juga mengatakan bahwa mereka telah menghapus konten berbahaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com