BRUSSELS, KOMPAS.com - Ketua NATO Jens Stoltenberg pada Rabu (11/10/2023) menjanjikan tanggapan kuat jika benar kerusakan saluran pipa Finlandia-Estonia adalah serangan yang disengaja.
Sehari sebelumnya, Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan bahwa kebocoran yang berujung penutupan pipa gas alam tersebut mungkin disebabkan aktivitas eksternal.
“Yang penting sekarang adalah menetapkan apa yang terjadi dan bagaimana ini bisa terjadi,” kata Stoltenberg saat pertemuan para menteri pertahanan NATO di Brussels, Belgia, dikutip dari kantor berita AFP.
Baca juga: Setahun Serangan di Pipa Gas Nord Stream: Sedikit Fakta, Banyak Spekulasi
“Jika ini terbukti serangan yang disengaja terhadap infrastruktur penting NATO, maka tentu saja serangan yang serius. Hal ini juga akan ditanggapi dengan respons yang kompak dan tegas dari NATO,” lanjutnya.
Niinisto belum mengetahui penyebab kerusakan pipa gas tersebut. Finlandia dan Estonia bekerja sama dalam penyelidikan yang sedang berlangsung.
Finlandia memperingatkan jangan mengambil kesimpulan apa pun dengan mengatakan, sepertinya bahan peledak bukanlah penyebabnya.
Namun, lembaga seismologi Norwegia NORSAR pada Senin (9/10/2023) mendeteksi kemungkinan ledakan di area kebocoran tersebut.
Baca juga:
Dugaan sabotase terhadap pipa gas alam Finlandia-Estonia terjadi setahun setelah ledakan di pipa gas Nord Stream.
Kebocoran pipa Nord Stream memutus jalur utama ekspor gas Rusia ke Eropa dan memicu ketegangan geopolitik yang sebelumnya sudah tinggi akibat invasi Moskwa ke Ukraina.
Perang di Ukraina membuat Finlandia mencabut kebijakan non-blok untuk bergabung dengan NATO. Kebijakan ini membuat marah Rusia yang merupakan negara tetangganya.
Baca juga: Swedia Konfirmasi Pipa Gas Nord Stream Bocor karena Sabotase
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.