Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Keluarkan Peringatan Tsunami, Minta Penduduk Jauhi Pantai

Kompas.com - 09/10/2023, 09:07 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

Sumber AFP

TOKYO, KOMPAS.com - Jepang mengeluarkan peringatan tsunami untuk beberapa wilayah pesisir pada Senin (9/10/2023) pagi.

Itu dilakukan setelah terjadi serangkaian gempa bumi dangkal di Kepulauan Izu di Samudra Pasifik.

Badan Meteorologi Jepang (JMA) melaporkan, gelombang tsunami setinggi 60 cm telah menghantam pulau Hachijojima, 280 kilometer di selatan Ibu Kota Tokyo. Sementara, gelombang tsunami setinggi 40 cm dan 20 cm tercatat di prefektur Kochi barat dan prefektur Miyazaki selatan.

Baca juga: Gempa M 6,6 Guncang Jepang, Picu Tsunami Kecil

Untungnya, JMA menyebut, belum ada kerusakan yang dilaporkan akibat tsunami.

Namun, otoritas Kota Tateyama di Chiba, dekat Tokyo, telah mendesak penduduk di daerah pesisir untuk mengungsi setelah peringatan tersebut.

Pejabat JMA Toshihiro Shimoyama memperingatkan dalam sebuah konferensi pers bahwa sangat berbahaya di laut dan di dekat pantai.

"Tolong keluar dari laut dan jauhi pantai," jelasnya, dikutip dari AFP.

Shimoyama mengatakan, JMA belum dapat menentukan penyebabnya, meskipun diasumsikan bahwa gempa bumi telah menghasilkan gelombang tsunami.

Namun, US Geological Survey (USGS) melaporkan adanya serangkaian gempa dangkal di kepulauan Izu.

USHS mencatat adanya gempa terkuat berkekuatan magnitudo 5,4 yang terjadi pada pukul 05.17 pagi di sekitar 551 km sebelah selatan Shimoda.

Peringatan terbaru ini muncul setelah Jepang mengamati tsunami setinggi satu meter di dekat kepulauan Izu setelah gempa berkekuatan 6,5 SR pekan lalu.

Baca juga: Korban Tewas Kebakaran Hawaii Capai 80 Orang, Lampaui Tsunami pada 1960

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Blinken Desak Hamas Terima Kesepakatan Gencatan Senjata Israel

Global
Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Status Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia Terancam Ditangguhkan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com