Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkuman Hari Ke-575 Serangan Rusia ke Ukraina: Bombardir Pesawat Tak Berawak di Kilang Kremenchuk | Rusia Tembaki Kota Toretsk

Kompas.com - 22/09/2023, 07:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Al Jazeera

KYIV, KOMPAS.com - Rusia dan Ukraina saling adu pesawat tak berawak di beberapa titik. Ini jadi salah satu kabar dari rangkuman hari ke-575 serangan Rusia ke Ukraina Kamis (21/9/2023).

Dilansir dari Al Jazeera, berikut rangkuman selengkapnya.

Baca juga: Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina

Pertempuran

- Ukraina dan Rusia meluncurkan gelombang serangan pesawat tak berawak terkait kebakaran yang dilaporkan terjadi di kilang minyak Kremenchuk di wilayah Poltava, Ukraina. Empat pesawat tak berawak Ukraina ditembak jatuh di atas dua wilayah di bagian barat Rusia. Kilang Kremenchuk sendiri telah diserang berulang kali oleh Rusia sejak mereka menginvasi Ukraina tahun lalu.

- Kantor Kejaksaan Agung Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia menembaki kota Toretsk di Ukraina timur, menewaskan empat orang.

- Vyacheslav Gladkov, gubernur wilayah Belgorod, Rusia, mengatakan bahwa satu orang tewas dan setidaknya dua orang terluka dalam penembakan oleh pasukan Rusia, yang juga memutus aliran listrik ke tiga desa.

- Rusia mengatakan bahwa mereka menjatuhkan beberapa pesawat tak berawak di dekat Sevastopol, kota terbesar di Crimea, yang dianeksasi oleh Moskwa pada tahun 2014.

- Sementara itu, Ukraina mengatakan bahwa pasukannya melakukan serangan yang berhasil terhadap pos komando armada Laut Hitam Rusia di dekat Sevastopol. Tidak ada rincian lebih lanjut.

- Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pemindahan pasukan udara Rusia baru-baru ini dari kota timur Bakhmut ke Zaporizhia di Ukraina selatan mungkin telah melemahkan pertahanan Rusia di sekitar Bakhmut.

Baca juga: Putra Warren Buffet: Dukungan Barat pada Ukraina Akan Kian Melemah

Diplomasi

- Saat membuka pertemuan khusus Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai perang di Ukraina, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa perang tersebut memperparah ketegangan dan perpecahan geopolitik, mengancam stabilitas regional, meningkatkan ancaman nuklir, dan menciptakan keretakan yang dalam di dunia yang semakin multipolar ini.

- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada dewan bahwa veto Rusia telah membuat badan dunia tersebut tidak efektif dalam menanggapi invasi tersebut. Rusia adalah salah satu dari lima anggota tetap dewan yang memiliki hak veto.

- Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov kemudian membela hak veto tersebut sebagai alat yang benar-benar sah dalam hubungan internasional.

Baca juga: Nasib Pengungsi Ukraina Terkatung-katung di Belanda

- Zelensky mengatakan kepada dewan keamanan bahwa mereka perlu mengambil tindakan khusus unntuk mengakhiri perang di Ukraina, memastikan penarikan pasukan dan proksi Rusia sepenuhnya dari dalam perbatasan Ukraina yang diakui secara internasional pada tahun 1991.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

China Kirim 2 Panda Zhu Yu dan Jin Xi ke Kebun Binatang Madrid

Global
Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Mengapa Rencana Serangan Darat Israel ke Rafah di Gaza Begitu Dikecam?

Global
Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Jerman Sambut Baik Keputusan Ekspor Senjata ke Israel

Global
AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

AS Disebut Akan Turunkan Ganja ke Golongan Obat Berisiko Rendah

Global
Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com