KOMPAS.com - Upaya keras Presiden El Salvador berantas geng kriminal memuncaki daftar Populer Global Kamis (22/9/2023).
Lalu, kabar apa lagi yang juga ikut mencuri perhatian? Berikut rangkuman selengkapnya.
Baca juga: Listrik Kota Montana Padam 2 Hari, Ternyata Disebabkan Ulah Tupai
Presiden El Salvador Nayib Bukele membanggakan keberhasilan pemberantasan gengnya dalam pidatonya di Majelis Umum PBB pada Selasa (19/9/2023).
Dia memuji kemajuan pemerintahannya meski kritik internasional atas pelanggaran HAM terus berjalan.
Bukele mengatakan bahwa jika El Salvador mendengarkan kritik dari luar, termasuk beberapa orang di PBB, negara kecil di Amerika Tengah ini akan kembali menjadi ibu kota pembunuhan dunia
Polisi pada Rabu (20/9/2023) mengeluarkan peringatan tentang varian baru penipuan malware Android di Singapura, di mana penipu akan melakukan reset pabrik pada perangkat yang terinfeksi setelah malware tersebut melakukan transaksi tidak sah pada aplikasi m-banking ponsel.
Ada lebih dari 750 kasus korban mengunduh malware ke ponsel mereka pada paruh pertama tahun 2023, dengan kerugian setidaknya 7,3 juta dollar AS.
Korban akan menemukan iklan berbagai layanan, seperti pembersihan rumah dan perawatan hewan peliharaan, serta pembelian makanan di platform media sosial seperti Facebook dan Instagram.
Baca juga: Alasan Polandia Tak Akan Lagi Pasok Senjata ke Ukraina
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Rabu (20/9/2023) meminta PBB mencabut hak veto Rusia di Dewan Keamanan (DK).
Untuk kali pertama sejak invasi pasukan Moskwa pada Februari 2022, Zelensky berada di satu ruangan yang sama dengan perwakilan Rusia, saat menghadiri Sidang Umum PBB di Amerika Serikat (AS).
Mengenakan seragam militer khasnya, Zelensky menunjukkan ekspresi tidak tertarik saat pejabat Rusia berbicara, dengan memainkan ponselnya.
Pengusaha dan filantropis asal Amerika Serikat, Howard Buffett, mengatakan bahwa minat publik negara-negara Barat terhadap perang di Ukraina bisa berkurang pada tahun mendatang.
Dia mengatakan mungkin akan meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina sebagai contoh.
Buffett, yang yayasannya telah menyumbangkan ratusan juta dollar AS ke Ukraina sejak invasi Rusia, merupakan putra dari investor miliarder Warren Buffett.
Baca juga: Sekjen PBB: Krisis Iklim Telah Membuka Pintu Neraka
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.