Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Festival Malaysia Minta Ganti Rugi Rp 40 Miliar pada Band The 1975

Kompas.com - 09/08/2023, 19:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber CNA

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com - Penyelenggara Good Vibes Festival di Malaysia, Future Sound Asia (FSA) pada Senin (7/8/2023) memberikan waktu tujuh hari kepada band pop rock asal Inggris, The 1975, untuk mengakui kesalahan mereka yang mengakibatkan pembatalan acara tersebut.

Band asal Inggris itu juga diminta membayar ganti rugi sebesar 12,3 juta RM atau Rp 40 miliar.

Hal ini terjadi setelah sebuah insiden yang melibatkan band tersebut menyebabkan pemerintah Malaysia menutup festival tersebut bulan lalu.

Baca juga: Festival Musik Malaysia Akhirnya Gugat Hukum The 1975

Menanggapi pertanyaan CNA, David Mathew, seorang pengacara yang mewakili FSA, mengatakan bahwa tuntutan terhadap The 1975 pada dasarnya adalah tuntutan atas pelanggaran kontrak yang disengaja.

Mathew mengatakan bahwa jaminan bahwa band tersebut harus mematuhi semua pedoman dan peraturan lokal selama tampil di Malaysia tidak dipenuhi.

"Tindakan band ini di Malaysia, jelas juga melanggar kontrak dengan Future Sound Asia. Hal ini menyebabkan pembatalan festival yang, pada gilirannya, menyebabkan kerugian yang signifikan bagi Future Sound Asia," katanya.

Menurut pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, kegagalan The 1975 untuk mengakui tanggung jawab mereka dan memberikan kompensasi kepada FSA atas kerugian yang ditimbulkan akan mengakibatkan penyelenggara melanjutkan proses hukum di Pengadilan Inggris.

FSA menambahkan bahwa mereka sangat tidak setuju dengan perilaku band tersebut selama penampilan mereka.

"Secara khusus, penggunaan bahasa kasar oleh vokalis Matthew Timothy Healy, perusakan peralatan, dan perilaku panggung yang tidak senonoh tidak hanya secara terang-terangan melanggar pedoman lokal dan hukum Malaysia, tetapi juga menodai reputasi festival yang telah berusia 10 tahun ini," menurut pernyataan tersebut.

CNA telah menghubungi perwakilan band tersebut untuk memberikan komentar atas tuntutan hukum tersebut.

Baca juga: Kronologi Band The 1975 Batal Manggung di Indonesia Usai Kasus di Malaysia

Pada 21 Juli, vokalis band ini, yang lebih dikenal dengan nama Matty Healy, terlihat mencium bassis Ross MacDonald di atas panggung.

Ini dilakukan setelah mereka mengkritik sikap pemerintah Malaysia yang menentang homoseksualitas dalam sebuah pidato yang penuh dengan kata-kata kotor di hadapan para penonton festival.

Keesokan harinya, Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil menginstruksikan penyelenggara untuk membatalkan dua hari yang tersisa dari festival tiga hari tersebut.

FSA mengatakan dalam pernyataannya bahwa tindakan band tersebut secara sengaja melanggar perjanjiannya dengan FSA untuk penampilan mereka di festival tersebut.

"Pelanggaran ini menyebabkan pembatalan festival, yang mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan bagi FSA dan berdampak negatif pada seniman dan bisnis lokal yang bergantung pada kesuksesan festival, yang memengaruhi mata pencaharian banyak orang Malaysia," tambah pernyataan tersebut.

Seorang pengacara yang berbicara dengan CNA mengatakan bahwa meskipun pembatalan Good Vibes Festival diprakarsai oleh pemerintah Malaysia, hal itu tidak akan berpengaruh pada peluang keberhasilan gugatan potensial terhadap The 1975.

"Namun, hal ini dapat berdampak pada jumlah ganti rugi yang diberikan Pengadilan kepada Future Sound Asia atas pelanggaran jaminan tertulis sebelum pertunjukan," ujar pengacara litigasi Joshua Wu Kai-Ming.

Baca juga: Malaysia Ambil Sikap Tegas Pasca-aksi Ciuman Pro-LGBT The 1975

Dia mencatat bahwa pada akhirnya, dasar dari gugatan yang dimaksud adalah pelanggaran jaminan tertulis pra-pertunjukan antara The 1975 atau perwakilannya dengan FSA.

Dia menambahkan bahwa kembalinya The 1975 ke Inggris juga tidak berpengaruh terhadap kemungkinan gugatan tersebut, meskipun gugatan tersebut dapat tertunda jika The 1975, yang saat ini sedang melakukan tur, tidak berada di Inggris untuk menerima surat-surat pengadilan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com