Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/08/2023, 17:00 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Guardian

YERUSALEM, KOMPAS.com - Israel pada Selasa (8/8/2023) mengancam akan mengembalikan Lebanon ke zaman batu jika terjadi perang dengan Hezbollah.

Ini disampaikan setelah berminggu-minggu terjadi gesekan dengan kelompok bersenjata yang didukung Iran itu di sepanjang perbatasan kedua negara.

"Jangan membuat kesalahan. Kami tidak menginginkan perang. Namun kami siap untuk melindungi warga sipil, tentara dan kedaulatan kami," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dalam sebuah pernyataan yang ditujukan kepada Hezbollah, dilansir dari Reuters.

Baca juga: Pemimpin Hezbollah dan Hamas Bertemu di Beirut, Bahas Kesiapan Lawan Israel

Retorika semacam itu telah terdengar dari kedua belah pihak sejak perang Israel-Hezbollah terakhir, pada tahun 2006.

Namun, hal ini menjadi lebih tajam sejak sebuah bom pinggir jalan di Israel pada bulan Maret, yang dituduhkan kepada penyusup Hezbollah.

Beberapa minggu terakhir ini telah terjadi baku tembak antara warga sipil Lebanon.

Setidaknya satu kelompok Hezbollah dan pasukan Israel berada di sepanjang perbatasan yang dibentengi.

Sebelumnya para pemimpin gerakan bersenjata Hezbollah dan Hamas telah bertemu di Beirut untuk membahas kesiapan poros perlawanan melawan Israel.

Hal itu diungkap oleh pihak Hezbollah dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Minggu (9/4/2023). Namun, tidak disebutkan secara jelas kapan kedua pemimpin kelompok tersebut telah bertemu.

Ismail Haniyeh, kepala gerakan Islam Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dilaporkan telah berada di ibu kota Lebanon sejak Rabu (5/4/2023).

Baca juga: Ada Peran Pengusaha Lebanon di Balik Keuangan Hezbollah, Benarkah?

Israel kemudian menyalahkan Hamas karena menembakkan 34 roket ke wilayahnya dari Lebanon selatan, kubu gerakan Hezbollah yang didukung Iran keesokan harinya atau pada Kamis (6/4/2023).

Tentara Israel lantas membalas dengan serangan ke Lebanon selatan dan Gaza pada Jumat (7/4/2023) pagi, setelah roket yang menargetkan Israel juga ditembakkan dari kantong pantai.

Baca juga: Hezbollah Lebanon Buka Suara soal Laporan Pasukannya Mendukung Rusia di Ukraina

 

Pernyataan Hezbollah membeberkan, pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hezbollah Hassan Nasrallah telah bertemu membahas "kesiapan poros perlawanan" dan kerja sama antara anggotanya dalam menghadapi perkembangan terakhir.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Guardian

Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Ini Respons Elon Musk saat Diundang Hamas ke Gaza Menyaksikan Pembantaian Israel

Global
Rusia Batasi Akses Aborsi dengan Alasan Perubahan Demografi

Rusia Batasi Akses Aborsi dengan Alasan Perubahan Demografi

Global
Remaja Palestina Mengenang Kekerasan di Penjara Israel: Dihina, Ditendang, Diancam

Remaja Palestina Mengenang Kekerasan di Penjara Israel: Dihina, Ditendang, Diancam

Global
Menlu Retno di DK PBB: Saya Tak Paham 'Statement' Macam Apa yang Disampaikan PM Israel

Menlu Retno di DK PBB: Saya Tak Paham "Statement" Macam Apa yang Disampaikan PM Israel

Global
KBRI Singapura Gelar Diskusi Keamanan ASEAN di Bintan

KBRI Singapura Gelar Diskusi Keamanan ASEAN di Bintan

Global
Eks Menlu AS Henry Kissinger Meninggal pada Usia 100 Tahun

Eks Menlu AS Henry Kissinger Meninggal pada Usia 100 Tahun

Global
Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Ikuti Finlandia, Estonia Akan Tutup Perbatasan dengan Rusia

Global
Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Malaysia dan Indonesia Cari Teman untuk Lawan UU Deforestasi Uni Eropa

Global
Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Rangkuman Hari Ke-644 Serangan Rusia ke Ukraina: Restu Turkiye untuk Swedia | Avdiivka Diberondong 1.000 Peluru

Global
[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

[POPULER GLOBAL] Raja Malaysia dan Pangeran Monako Minum Cendol di Warung | Hamas Undang Elon Musk

Global
Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Rusia Tingkatkan Serangan ke Avdiivka Ukraina, Tembakkan 1.000 Peluru

Global
Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Pemerintah Filipina dan Pemberontak Komunis Sepakat Lakukan Perundingan Damai

Global
Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Politisi Hezbollah Berharap Gencatan Senjata Israel-Hamas Berlanjut

Global
Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Pasukan Israel Bunuh 2 Anak Palestina di Tepi Barat

Global
Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Charlie Munger, Mitra Bisnis Terlama Warren Buffett, Meninggal di Usia 99 Tahun

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com