Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkar Fakta Mengerikan di Lapangan, Jenderal Rusia Langsung Dipecat

Kompas.com - 14/07/2023, 09:06 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

MOSKWA, KOMPAS.com - Seorang jenderal Rusia mengatakan bahwa ia telah diberhentikan sebagai komandan setelah memberi tahu pimpinan militer tentang situasi mengerikan di garis depan di Ukraina.

Dia mengatakan bahwa tentara Rusia seolah telah ditikam dari belakang oleh kegagalan para petinggi militer.

Setelah pemberontakan 24 Juni oleh tentara bayaran Wagner, tantangan domestik terbesar bagi negara Rusia dalam beberapa dekade terakhir, Presiden Vladimir Putin sejauh ini mempertahankan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Kepala Staf Umum Valery Gerasimov dalam pekerjaan mereka.

Baca juga: Rangkuman Hari ke-505 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Drone di Kyiv Berlanjut, Posisi Ukraina Unggul di Bakhmut

Mayor Jenderal Ivan Popov, yang memimpin Angkatan Bersenjata Gabungan ke-58, mengatakan dalam sebuah pesan suara yang diterbitkan oleh anggota parlemen Rusia Andrei Gurulyov bahwa ia telah dipecat setelah mengatakan yang sebenarnya kepada para petinggi mengenai situasi di garis depan.

"Tentara Ukraina tidak dapat menerobos barisan kami di depan, tetapi pemimpin senior kami menyerang kami dari belakang, memenggal kepala tentara dengan kejam pada saat yang paling sulit dan intens," kata Popov, seperti dikutip dari Reuters.

Popov, yang memiliki nama panggilan militer "Spartacus" dan memimpin unit-unit Rusia di Ukraina selatan, secara eksplisit menyinggung soal tewasnya tentara Rusia akibat artileri Ukraina.

Dia juga mengatakan bahwa tentara Rusia tak memiliki sistem penangkal artileri yang memadai serta pengintaian terhadap artileri musuh.

Anggota parlemen Gurulyov adalah mantan komandan militer garis keras yang sering muncul di televisi pemerintah.

Tidak jelas kapan pesan tersebut direkam dan keberadaan Popov saat ini tidak diketahui.

Kementerian Pertahanan belum mengatakan apa-apa tentang pemecatannya.

Baca juga: Rangkuman Hari Ke-504 Serangan Rusia ke Ukraina: KTT NATO Putuskan Ukraina Belum Bisa Gabung, G7 Beri Bantuan Abadi

Kritik publik terhadap kepemimpinan militer Rusia dari seorang jenderal yang berpengalaman dalam pertempuran kurang dari tiga minggu sejak pemberontakan Wagner mengindikasikan ketidakpuasan yang terus berlanjut di dalam militer Rusia.

Padahal, mereka tengah bertempur dalam perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com