DEN HAAG, KOMPAS.com - Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) pada Jumat (7/7/2023) mengatakan, semua stok senjata kimia sudah dimusnahkan permanen setelah Amerika Serikat (AS) menghancurkan persediaannya sendiri.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa Blue Grass Army Depot--fasilitas Angkatan Darat AS di Kentucky--telah memusnahkan stoknya yang berumur puluhan tahun.
Tindakan itu menyelesaikan upaya global yang dimulai pada 1997 untuk membersihkan dunia dari senjata kimia.
Baca juga: Biden Klaim AS Telah Hancurkan Semua Persediaan Senjata Kimia
"Akhir dari penghancuran semua cadangan senjata kimia yang diumumkan merupakan tonggak penting", kata kepala OPCW Fernando Arias, dikutip dari kantor berita AFP.
Badan yang bermarkas di Den Haag itu mengatakan, langkah AS selaku negara pemilik terakhir berarti, "Semua cadangan senjata kimia sudah diverifikasi hancur secara permanen".
Namun, organisasi yang memenangi Nobel Perdamaian itu memperingatkan, penggunaan senjata kimia baru-baru ini membuat dunia masih harus waspada.
Baca juga:
OPCW dalam beberapa tahun terakhir menyalahkan Suriah karena menggunakan kimia saat perang saudara.
Mereka juga menyelidiki penggunaan raccun saraf era Soviet terhadap mantan mata-mata Rusia di Inggris dan opisisi Kremlin Alexei Navalny di Rusia.
“Penggunaan dan ancaman penggunaan bahan kimia beracun baru-baru ini sebagai senjata menggambarkan bahwa mencegah kemunculan kembali akan tetap menjadi prioritas organisasi,” Arias memperingatkan.
Baca juga: Inilah 3 Senjata Kimia Paling Mematikan, Ada yang Bisa Membuat Koma Dua Hari
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.